Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lancarkan Rencana Aneksasi Tepi Barat, Warga Yahudi Mulai Bangun Pemukiman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 01 Juli 2020, 10:08 WIB
Lancarkan Rencana Aneksasi Tepi Barat, Warga Yahudi Mulai Bangun Pemukiman
Pemukiman di Tepi Barat/Net
rmol news logo Di tengah berbagai kecaman atas rencana aneksasi Tepi Barat, pemukim Yahudi mulai membangun pemukiman ilegal di wilayah tersebut.

Melansir Anadolu Agency, menurut saksi mata, sejumlah besar pemukim Yahudi mulai menyerbu bagian utara desa Halhul di Hebron, Tepi Barat pada Selasa (30/6). Para pemukim Yahudi juga mulai melakukan persiapan untuk pembangunan setelah menancapkan bendera Israel di lokasi tersebut.

Sementara itu, warga Palestina sendiri dilarang untuk memasuki daerah tersebut karena dinyatakan sebagai "zona militer" oleh tentara Israel.

Sesuai dengan rencana aneksasi Tepi Barat yang disampaikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel akan mulai melakukan pembangunan pada 1 Juli. Di mana Netanyahu berencana untuk menganeksasi semua blok pemukiman Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Rencana aneksasi Tepi Barat sendiri merupakan implementasi dari rencana perdamaian Timur Tengah atau "Kesepakatan Abad Ini" yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Januari 2020.

Berdasarkan rencana Trump, AS akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang tidak terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.

Rencana tersebut juga berisi bagaimana Palestina terbentuk sebagai negara kepulauan yang terhubung melalui jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS, Israel akan mencaplok 30 hingga 40 persen, termasuk semua Yerusalem Timur.

Saat ini, ada sekitar 650.000 orang Yahudi Israel yang tinggal di lebih dari 100 permukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Palestina dan Yordania sendiri mengancam akan memutuskan semua perjanjian dan kesepakatan dengan Israel jika Netanyahu tetap menjalankan rencananya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA