Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hubungan Dengan China Makin Tegang, Australia Tingkatkan Anggaran Pertahanan Hingga 40 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 01 Juli 2020, 10:30 WIB
Hubungan Dengan China Makin Tegang, Australia Tingkatkan Anggaran Pertahanan Hingga 40 Persen
Perdana Menteri Scott Morrison saat mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan Australia untuk 10 tahun ke depan/Net
rmol news logo Australia akan meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 40 persen untuk 10 tahun ke depan. Di mana akan difokuskan untuk membeli aset militer jangka panjang demi pertahanan di kawasan Indo-Pasifik.

Begitu yang diumumkan oleh Perdana Menteri Scott Morrison dalam pidatonya di Canberra pada Rabu (1/7), melansir Reuters.

Ia mengatakan, Australia akna membelanjakan 270 miliar dolar AUS untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh di udara, laut, dan darat, selama 10 tahun ke depan.

Sebelumnya, pada 2016, Australia berkomitmen untuk membelanjakan 195 miliar dolar AUS selama 10 tahun. Artinya terjadi peningkatan sebesar 75 miliar dolar AUS atau lebih dari 38 persen.

Selain meningkatkan anggaran militer, Morrison juga mengatakan, Australia akan fokus pada kemampuan militer di kawasan Indo-Pasifik.

"Kami ingin orang Indo-Pasifik bebas dari paksaan dan hegemoni. Kami menginginkan sebuah wilayah di mana semua negara, besar dan kecil, dapat terlibat secara bebas satu sama lain dan dipandu oleh aturan dan norma internasional," ujar Morrison

Meski tidak menyebutkan China, namun pernyataan Morrison sendiri merujuk pada sikap Beijing yang berusaha untuk menguasai Pasifik.

Peningkatan militer Australia ini juga berarti Canberra memiliki niat untuk lebih tegas dalam berurusan dengan China dan mulai mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat (AS).

"China adalah gajah tak terucapkan di ruangan itu," ujar Direktur Program Keamanan Internasional dari Lowy Institute yang berbasis di Sydney, Sam Roggenveen.

"Meskipun benar bahwa kita fokus pada wilayah kita, tetapi membeli rudal jarak jauh, terutama yang untuk target darat, dapat mengundang tanggapan dari Beijing," lanjutnya menganalisis.

Morrison mengatakan, hal pertama, Australia akan membeli 200 rudal anti-kapal jarak jauh dari Angkatan Laut AS dengan nilai 800 juta dolar AUS. Australia juga akan mengembangkan rudal hipersonik yang dapat melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA