Pejabat senior Cheong Wa Dae atau Gedung Biru pada Rabu (1/7) mengungkap, gagasan tersebut berupaya untuk mengaktifkan kembali proses perdamaian dua Korea yang sedang berada di ujung tanduk.
Melansir
Yonhap, pejabat tersebut juga mengatakan, pihak Moon telah menyampaikan gagasan tersebut ke Gedung Putih.
"Sisi AS memahami (posisi Moon), dan itu membuat upaya (untuk bertemu) sejauh yang saya tahu," ujar pejabat tersebut tanpa ingin menyebutkan namanya.
Selain itu, Moon juga diketahui menyampaikan hal yang sama dalam pertemuan puncak virtual dengan Presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Di sana, Moon menekankan, dua Korea tidak boleh mundur dari kemajuan yang sudah dicapai dengan susah payah.
Namun begitu, belum jelas bagaimana Trump dan Kim menanggapi gagasan tersebut.
Pada awal pekan ini, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Steve Beigun, juga menyatakan keraguannya mengenai kemungkinan tersebut.
"Saya pikir itu mungkin tidak mungkin antara sekarang dan pemilihan AS," ujar Beigun dalam sebuah forum.
Selain itu, ia juga mengatakan, pandemik Covid-19 membuat pertemuan Trump dengan dua pemimpin Korea menjadi lebih tidak mungkin.
Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara meningkat karena dipicu aksi para pembelot yang menyebarkan selebaran propaganda.
Menanggapi hal tersebut, Korea Utara kemudian meledakkan kantor penghubung Korea di Kaesong yang semakin memperpanas hubungan keduanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: