Perpanjangan tersebut diumumkan Duterte melalui siaran televisi pada Selasa malam (30/6), seperti dikutip
Arab News.
Duterte mengatakan, Cebu akan dikunci hingga 15 Juli karena warga di sana masih banyak melakukan pelanggaran aturan pembatasan sosial yang menyebabkan lonjakan infeksi.
"Cebu sekarang menjadi titik panas Covid. Mengapa? Banyak dari Anda tidak mengikuti. Jadi, jangan marah padaku," ujar Duterte.
Selain Cebu, kota-kota besar di Filipina lainnya telah mengalami pencabutan kuncian ketat dan melakukan karantina yang lebih longgar.
Sejak Maret, Filipina sudah menutup sebagian besar bisnisnya. Namun baru-baru ini mulai melakukan relaksasi untuk menjalankan roda perekonomian karena pengangguran yang melonjak dan dana pemerintah yang habis besar untuk bantuan selama pandemik.
Kuncian ketat selama tiga bulan di Filipina dianggap pemerintah telah berhasil untuk menekan virus.
Saat ini, Filipina sudah mencatatkan lebih dari 37 ribu kasus Covid-19 atau ketiga terbanyak di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Singapura. Angka kematian di sana juga telah mencapai 1.266.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: