Pernyataan keras dari Johnson tersebut disampaikan pada Rabu (1/7), melansir
Reuters yang mengutip laporan
Yediot Aharonot.
Dalam laporan tersebut, Johnson menggambarkan dirinya adalah teman Israel. Ia juga mengatakan, Inggris selalu berdiri di samping Israel dan berkomitmen.
Namun begitu, rencana aneksasi Tepi Barat yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hanya akan membahayakan kemajuan Israel.
Menurutnya, langkah tersebut sangat jelas merupakan pelanggaran hukum internasional.
"Itu juga akan menjadi hadiah bagi mereka yang ingin mengabadikan kisah-kisah lama tentang Israel. Saya sangat berharap bahwa aneksasi tidak berlanjut," ujar Johnson.
"Jika itu terjadi, Inggris tidak akan mengakui perubahan pada garis (yang telah disepakati pada) 1967, kecuali yang disepakati antara kedua belah pihak," lanjutnya.
Netanyahu sendiri menargetkan rencana aneksasi Tepi Barat dilakukan pada 1 Juli. Namun, Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, meyakini hal tersebut tidak akan terjadi pada tanggal yang ditentukan Netanyahu karena merupakan keputusan sepihak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: