Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peneliti: Para Pemikir China Bertekad Buntuti Uighur Kemana Pun Mereka Pergi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 02 Juli 2020, 08:52 WIB
Peneliti: Para Pemikir China Bertekad Buntuti Uighur Kemana Pun Mereka Pergi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebuah penelitian baru mengungkap tentang kekejaman lain pemerintah China kepada etnis muslim Uighur. Para peneliti dari perusahaan keamanan Lookout, sebuah perusahaan keamanan seluler San Francisco mengatakan bahwa peretas yang didukung China telah melacak minoritas Muslim Uighur di negara itu sejak 2013.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tim Lookout Threat Intelligence menemukan adanya malware yang menunjukkan bagaimana kelompok yang terhubung dengan pemerintah China meretas ponsel Android yang digunakan oleh penduduk Uighur yang sebagian besar adalah Muslim Xinjiang dalam skala yang jauh lebih besar daripada yang disadari.

Penelitian menunjukkan kampanye peretasan merupakan landasan awal dalam upaya pengawasan etnis Uighur China yang kemudian akan diperluas untuk mengumpulkan sampel darah , cetakan suara, scan wajah dan data pribadi lainnya untuk mengubah Xinjiang menjadi negara polisi virtual. Ini juga menunjukkan sejauh mana para pemikir China bertekad untuk mengikuti Uighur kemana pun mereka pergi.

“Ke mana pun orang Uighur China pergi, sejauh apa pun mereka, apakah itu ke Turki, Indonesia, atau Suriah, malware mengikuti mereka di sana,” kata Apurva Kumar, seorang insinyur intelijen keamanan di Lookout yang membantu mengurai kampanye penelitian ini.

“Rasanya seperti menonton predator mengintai mangsanya di seluruh dunia,” tambahnya, seperti dikutip dari NYT, Kamis (2/7).

Alat yang dirakit oleh peretas itu bersembunyi di papan ketik khusus yang digunakan oleh warga Uighur dan menyamar sebagai aplikasi yang biasa digunakan di situs web pihak ketiga. Beberapa dari malware itu dapat menyalakan mikrofon ponsel, merekam panggilan atau mengekspor foto, lokasi telepon, dan percakapan pada aplikasi obrolan.

Sementara yang lainnya tertanam dalam aplikasi berita berbahasa Uighur, kiat kecantikan bertarget Uighur, teks keagamaan seperti Al-Quran dan rincian penangkapan ulama Muslim terbaru.

Satu dekade yang lalu, para peretas Tentara Pembebasan Rakyat terkenal bukan karena kecanggihan mereka, tetapi juga karena volume serangan mereka.

Tetapi di bawah ancaman sanksi Amerika, Presiden Xi Jinping  membuat perjanjian dengan Presiden Barack Obama pada 2015 untuk menghentikan peretasan yang menjadikan Amerika sebagai target  untuk keuntungan komersial.

Musim gugur yang lalu, para peneliti swasta menyatakan, bahwa selama periode yang sama, China telah mengubah alat peretas yang paling canggih untuk mengawasi rakyatnya sendiri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA