Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Malacanang: Filipina Hadapi Masalah Besar Terkait Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 03 Juli 2020, 06:57 WIB
Malacanang: Filipina Hadapi Masalah Besar Terkait Covid-19
Pemerintah Filipina dirikan tenda modular untuk para tunawisma di Manila untuk menghentikan penyebaran virus crona/Net
rmol news logo Filipina harus mengakui bahwa negara itu belum berhasil mengatasi pandemik Covid-19. Dalam rasa keprihatinan yang dalam Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque pada hari Kamis (2/7) menyampaikan bahwa mereka menghadapi ‘masalah besar’, di antaranya vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah besar serta penangan penyebaran virus.

“Kami tidak akan pernah menang melawan Covid-19 kecuali ada vaksin atau obat untuk penyakit itu," kata Roque dalam sebuah pertemuan virtual yang ditayangkan pada saluran pemerintah, dikutip dari Inquirer.

Sebelumnya, Roque gembira Filipina dapat membantah prediksi tim peneliti University of the Philippines (UP) yang mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Filipina bakal membengkak lebih dari 40 ribu pada 30 Juni. Prediksi itu meleset, karena Filipina memiliki angka 37 ribu pada tanggal yang dimaksud, dengan angka kesembuhan lebih dari 10.000

“Saya sadar bahwa masalahnya masih besar, dan pada akhirnya, yang benar-benar kami butuhkan adalah vaksin dan obat-obatan," tegas Roque.

Beberapa pekan lalu, 22 Juni, Presiden Rodrigo Duterte sangat gembira dengan kabar bahwa beberapa negara telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan vaksin Covid-19. Dalam laporan mingguannya yang ke-13 kepada Kongres, Duterte juga mencatat bahwa sekitar 288 pasien Covid-19 di Filipina telah terdaftar dalam Uji Solidaritas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

‘Uji Coba Solidaritas’ yang diluncurkan oleh WHO dan mitranya dimaksudkan untuk menguji keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang katanya telah ditemukan.

Roque mengatakan tindakan yang diambil pemerintah hanya membantu memperlambat penyebaran Covid-19 di negara itu. Belum bisa menyembuhkan atau mematikan virus karena sampai saat ini belum ada vaksinnya. Sehingga penolakan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan karantina akan menyebabkan peningkatan penularan  infeksi Covid-19 sebanyak 100 persen.

Ia pun kembali mengingatkan agar masyarakat patuh dan memahami bahwa pencegahan ini adalah kerja sama semua pihak.

Pemerintah telah banyak melakukan segala hal, tetapi bila masyarakatnya mengabaikan semua anjuran dan menganggap remeh, maka sia-sia apa yang sudah pemerintah berikan.

“Ketika kita mengubah kebiasaan kita dengan menggunakan masker wajah, mencuci tangan, dan mengamati jarak sosial, kita akan menang melawan penyakit ini," kata Roque. Saat ini, karantina adalah ‘senjata pamungkas’ negara itu terhadap Covid-19.

Dia mengatakan keberhasilan negara itu dalam memerangi Covid-19 ada di tangan orang Filipina itu sendiri.

“Nasib kita di tengah pandemik ini ditentukan oleh kita sendiri. Senjata pamungkas yang akan kita gunakan, kita serahkan terserah publik," ujarnya cemas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA