Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Campuri Pemilu Rusia, Jubir: AS Mulai 'Ngajarin' Orang Lain, Sebaiknya Fokus Pada Urusan Dalam Negerinya Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 03 Juli 2020, 08:32 WIB
Campuri Pemilu Rusia, Jubir: AS Mulai 'Ngajarin' Orang Lain, Sebaiknya Fokus Pada Urusan Dalam Negerinya Sendiri
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net
rmol news logo Rusia mengingatkan agar Amerika Serikat (AS) menahan diri dari mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan fokus pada urusan dalam negerinya sendiri. Pernyataan AS terkait pemilu di Rusia, menandakan AS telah terlibat terlalu jauh dan dirasa cukup menganggu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat berbicara pada saluran YouTube Soloviev LIVE mengingatkan bahwa setiap negara punya kebijakannya sendiri.

"Pertama, jangan ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Kedua, setiap negara memiliki hak untuk mengejar kebijakan dalam negeri dan luar negerinya sendiri. Dan ketiga, jika Anda ikut campur, maka apa yang terjadi akan muncul," kata Zakharova, dikutip dari Tass, Jumat (3/7),  mengomentari pernyataan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus tentang kekhawatiran Washington dengan laporan kemungkinan penyimpangan dalam pemilihan konstitusional Rusia.

Sebelumnya, Ortagus mengatakan kepada TASS bahwa Amerika Serikat tidak nyaman dengan laporan upaya pemerintah Rusia memanipulasi hasil pemungutan suara terbaru tentang amandemen konstitusi, termasuk laporan pemaksaan pemilih, tekanan pada lawan amandemen, dan pembatasan pengamat independen pemungutan suara. Dikatakan Ortagus, bahwa Washington  prihatin dengan ketentuan dalam amandemen yang berpotensi memungkinkan Presiden Putin tetap berkuasa sampai 2036.

Zakharova menekankan bahwa Amerika perlu menyelesaikan masalah-masalah dalam negerinya sendiri, tidak perlu mengurusi urusan dalam negeri lain.

"Sudah saatnya bagi mereka semua untuk bersiap diri, mengatasi urusannya sendiri," kata Zakharova. "Biarkan mereka hidup dengan cara yang mereka sukai, hanya di dalam perbatasan mereka, di negara mereka sendiri," lanjutnya.

Zakharova mengingatkan bahwa AS mulai 'ngajarin' orang lain, memberikan kuliah, mengingat retorika mereka sepuluh hingga lima belas tahun terakhir.

"Maka, saya pikir mereka harus fokus pada masalah domestik mereka sendiri," tekannya.

Rusia telah menetapkan pemungutan suara pada 1 Juli kemarin. Namun, wabah corona membuat otoritas berpikir untuk mengatur agar pemungutan suara berjalan sesuai protokol kesehatan, yaitu penghindari penularan. Itu sebabnya, masyarakat diberi kesempatan untuk memberikan suara mereka pada 25-30 Juni secara bergilir, menghindari kerumuman.

Menurut hukum, amandemen akan berlaku jika lebih dari setengah dari mereka yang ikut serta dalam pemungutan suara mendukung mereka. Tidak ada jumlah pemilih minimum. Dengan semua surat suara dihitung, 77,92 persen pemilih mendukung amandemen dan 21,27 persen memilih tidak mendukung. Tingkat partisipasi keseluruhan adalah 67,97 persen.

Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis bahwa Kremlin memandang hasil pemungutan suara sebagai kemenangan. Menurut para ahli, tidak ada penyimpangan besar terjadi selama pemungutan suara, yang terbukti transparan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (CEC) Ella Pamfilova menunjukkan bahwa tidak ada laporan penyimpangan yang membutuhkan perhatian CEC. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA