Misalnya saja pada Jumat (3/7), ketika Taiwan mengumumkan akan membuka kembali konsulat
de facto-nya di Guam, pulau milik AS di Pasifik.
Seperti dilansir dari
CNA, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan akan membuka kembali Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECO) di Guam setelah ditutup sejak 2017 karena masalah anggaran.
"Membangun kembali TECO di Guam akan memnfasilitasi kerja sama ekonomi dan perdagangan serta pertukaran antara Taiwan dan kawasan Pasifik barat yang lebih besar, memperdalam hubungan Taiwan dengan sekutu Pasifik, dan meningkatkan pertukaran multilateral," papar kementerian.
Walaupun tidak memiliki hubungan diplomatik, AS adalah pendukung terkuat Taiwan di panggung internasional. Hal tersebut juga yang membuat hubungan AS dengan China semakin buruk.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taiwan mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka dengan hanya 15 sekutu diplomatik, empat di antaranya berada di Pasifik, yaitu Palau Nauru, Tuvalu, dan Kepulauan Marshall.
Tahun lalu, pengaruh China di Pasifik membuat Beijing berhasil mengalihkan Kiribati dan Kepulauan Solomon dari Taiwan.
Guam sendiri adalah pulau strategis milik AS yang berada di Pasifik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: