Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Zuckerberg Meyakini Gerakan Boikot Iklan Tidak Akan Lama, Para Pengiklan Akan Kembali Padanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 03 Juli 2020, 16:09 WIB
Zuckerberg Meyakini Gerakan Boikot Iklan Tidak Akan Lama, Para Pengiklan Akan Kembali Padanya
Mark Zuckerberg/Net
rmol news logo Facebook merasa tidak perlu merespon secara berlebihan terhadap gerakan boikot iklan. Perusahaan besar itu meyakini persoalan hanya terkait komunikasi pada pihak kehumasannya, bukan sesuatu yang serius.

CEO Facebook Mark Zuckerberg pun meyakini gerakan boikot memasang iklan di platform media sosial ciptaannya akan segera berakhir. Ia pun merasa tidak perlu mengubah apa pun.

"Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami pada apa pun karena ancaman terhadap sebagian kecil dari pendapatan kami atau berapa pun persen dari pendapatan kami," kata Zuckerberg, dikutip dari The Guardian, Kamis (2/7). Ia memandang aksi boikot itu merupakan masalah reputasi dan mitra, bukan tentang ekonomi.

Zuckerberg meyakini para pengiklan itu tidak akan berlama-lama meninggalkannya.

"Dugaan saya adalah semua pengiklan ini akan segera kembali ke platform," ujarnya.

Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi keakuratan pernyataan Zuckerberg yang beredar melalui sebuah transkrip.

"Kami menangani masalah (pemboikotan) ini dengan sangat serius dan menghargai respons dari mitra kami. Kami membuat kemajuan nyata menjaga ujaran kebencian tetap tersisih dari platform kami dan kami tidak mendapat manfaat dari konten semacam ini. Tapi seperti yang kami katakan, kami membuat perubahan kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan pendapatan," ucap jubir itu meluruskan.

Pada Rabu (1/7) lalu, lebih dari 500 perusahaan secara resmi memulai aksi boikot memasang iklan di Facebook. Hal itu dilakukan untuk menekan Facebook agar mengambil sikap lebih keras terhadap konten pidato atau ujaran kebencian. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA