CEO Facebook Mark Zuckerberg pun meyakini gerakan boikot memasang iklan di platform media sosial ciptaannya akan segera berakhir. Ia pun merasa tidak perlu mengubah apa pun.
"Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami pada apa pun karena ancaman terhadap sebagian kecil dari pendapatan kami atau berapa pun persen dari pendapatan kami," kata Zuckerberg, dikutip dari
The Guardian, Kamis (2/7). Ia memandang aksi boikot itu merupakan masalah reputasi dan mitra, bukan tentang ekonomi.
Zuckerberg meyakini para pengiklan itu tidak akan berlama-lama meninggalkannya.
"Dugaan saya adalah semua pengiklan ini akan segera kembali ke platform," ujarnya.
Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi keakuratan pernyataan Zuckerberg yang beredar melalui sebuah transkrip.
"Kami menangani masalah (pemboikotan) ini dengan sangat serius dan menghargai respons dari mitra kami. Kami membuat kemajuan nyata menjaga ujaran kebencian tetap tersisih dari platform kami dan kami tidak mendapat manfaat dari konten semacam ini. Tapi seperti yang kami katakan, kami membuat perubahan kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan pendapatan," ucap jubir itu meluruskan.
Pada Rabu (1/7) lalu, lebih dari 500 perusahaan secara resmi memulai aksi boikot memasang iklan di Facebook. Hal itu dilakukan untuk menekan Facebook agar mengambil sikap lebih keras terhadap konten pidato atau ujaran kebencian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: