Pasalnya, dari laporan
The Daily Telegraph pada Sabtu (4/7), muncul sebuah proposal untuk menghentikan pemasangan peralatan jaringan 5G dari Huawei dalam kurun waktu enam bulan.
Proposal tersebut juga meminta agar peralatan yang sudah dipasang untuk dicabut kembali dengan segera.
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson tampaknya mulai mempertimbangkan langkah tersebut setelah agen mata-mata Inggris, GCHQ, meningkatkan kekhawatiran keamanan atas teknologi China.
National Cyber ​​Security Center GCHQ melaporkan, sanksi baru AS terhadap Huawei akan memaksa perusahaan untuk menggunakan teknologi yang tidak dipercaya yang dapat membuat risiko yang tidak mungkin untuk dikendalikan.
Sanksi tersebut memiliki dampak "berat" pada perusahaan yang secara signifikan mengubah perhitungan GCHQ.
Jurubicara Johnson mengatakan, para pejabat akan segera menyelesaikan ulasan mengenai implikasi dari sanksi terbaru AS, yang membuat Huawei tidak memiliki akses untuk mendapatkan chip dari negeri Paman Sam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: