Begitu yang ditegaskan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah dalam diskusi virtual pada Minggu (5/7).
Teuku menjelaskan, ada empat agenda besar yang menjadi fokus diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo.
Di antaranya adalah diplomasi perdamaian dunia, diplomasi kadaulatan, diplomasi ekonomi, serta diplomasi perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI).
"Memasuki 2020, kita menyaksikan tantangan yang sama sekali tidak dibayangkan, yakni adanya pandemik. Dunia dihadapkan pada ketidakpastian," ujar Teuku.
Dengan pandemik Covid-19, Teuku mengungkap, energi dan perhatian dunia internasional terbelah, ekonomi internasional terkontraksi dengan berat.
"(Meski begitu) keempat hal yang menjadi prioritas tetap menjadi sesuatu yang diperjuangkan," sambungnya.
Salah satu yang saat ini diperjuangkan oleh Kemlu sendiri saat ini adalah dengan membentuk
travel bubble untuk menjalankan kembali roda perekonomian nasional.
Di samping itu, Teuku menjelaskan, di tengah pandemik Covid-19, Indonesia juga aktif memperjuangkan isu Palestina, dengan membangun koalisi internasional untuk menolak rencana aneksasi Tepi Barat.
"Pondasi politik luar negeri Indonesia tidak berubah. Mengidentifikasi prioritas. Demikian, kita tidak pernah dalam kondisi yang vakum," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: