Hal tersebut diungkap oleh mantan anggota Knesset atau parlemen Israel, Abraham Borg dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia,
Il Fatto Quotidiano.
Dikutip
Sputnik, Borg mengatakan Trump menghentikan rencana tersebut karena tidak mempunyai waktu untuk membantu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menganeksasi Tepi Barat dan Lembah Jordan.
Dalam wawancara tersebut, Borg menggambarkan Trump dan Netanyahu menderita paranoia narsis.
"(Mereka) siap untuk mengguling siapa pun untuk menyelamatkan diri dan tetap berkuasa," tambahnya.
Ketika ditanya tentang tanggal yang diharapkan untuk mengimplementasikan rencana aneksasi, Borg mengaku sangat sulit untuk memprediksinya karena tidak ada transparansi dalam rencana tersebut. Tidak ada yang tahu detailnya, jelasnya.
Netanyahu sendiri selama ini menargetkan rencana aneksasi Tepi Barat pada 1 Juli. Namun langkah tersebut terhenti karena banyaknya penolakan dan kecaman dari dunia internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: