Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Disebut Negara Paling Miskin Tapi Banyak Turis Asal Timor Leste Yang Kunjungi Indonesia Di Masa Pandemik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 06 Juli 2020, 09:00 WIB
Disebut Negara Paling Miskin Tapi Banyak Turis Asal Timor Leste Yang Kunjungi Indonesia Di Masa Pandemik
Perbatasan Timor Leste - Indonesia/Net
rmol news logo Di masa pandemik, 52 persen turis asing yang masuk ke Indonesia ternyata berasal dari Timor Leste, wilayah yang ketika masih bergabung dengan Indonesia bernama Timor Timur. Kepala BPS Suhariyanto melalui siaran Youtube BPS, pada Selasa pekan lalu, menyebutkan pelancong asal Timor Leste jumlahnya mencapai puluhan ribu kunjungan. Tren ini tentu menarik, mengingat laporan Bank Dunia mengungkapkan ekonomi negara itu sangat terpuruk karena pandemik.

Virus corona membuat Timor Leste kian jatuh. Perdagangan ekspor-impor nyaris berhenti, perputaran ekonomi sangat melambat, sektor pariwisata mati, kunjungan turis asing turun drastis, dan besarnya pengeluaran pemerintah untuk menanggulangi pandemik.

Data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020 lalu, ekonomi Timor Leste semakin terpuruk karena pandemik virus corona serta kondisi politik yang belum stabil.  Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dolar AS dari Petroleum Fund di mana 60 persen digunakan untuk penanganan Covid-19.

Namun, jauh sebelum Covid-19, Timor Leste disebut sebagai salah satu negara paling miskin di dunia dalam laporan Bank Dunia.  Sementara, menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara. PDB per kapita Timor Leste diperkirakan mencapai 2.356 dolar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.

Ini masih jauh di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dolar AS atau sekitar Rp 60 juta.

Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.

Pada 2019 lalu, Bank Dunia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini adalah sekitar 4,1 persen di tahun 2020, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021 didorong oleh pengeluaran publik dan konsumsi rumah tangga yang lebih besar.

Bank Dunia juga mengungkapkan, investasi swasta di Timor Leste dari tahun ke tahun tidak menunjukkan pertumbuhan. Hal ini diperkirakan karena stabilitas politik dan ekonomi di negara itu masih bergejolak.

Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada negara tetangganya, yaitu Australia dan Indonesia, terutama untuk barang-barang impor.

Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste Pedro Martins mengatakan  Timor Leste harus mengejar target ekonominya.

"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen  dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA