Petinggi MI6 pada 1999-2004 tersebut pada Minggu (5/7) memperingatkan dunia agar tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut, yang selama ini dianggap sebagai teori konspirasi tidak berdasar.
Kepada
Sky News, mantan mata-mata tersebut mengatakan virus tersebut bocor karena catatnya keamanan laboratorium Wuhan.
"Saya percaya teori bahwa itu adalah kebocoran yang direkayasa dari Institut Virologi Wuhan. Saya tidak mengatakan apa-apa selain itu adalah hasil dari kecelakaan dan bahwa virus tersebut merupakan konsekuensi dari eksperimen fungsi yang dilakukan di Wuhan," papar Dearlove.
Komentar Dearlove sendiri muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhirnya mengirim tim ahli ke China untuk melakukan penyelidikan mengenai asal usul virus corona baru yang menyebabkan pandemik.
"Ada akumulasi bukti bahwa ini adalah sesuatu yang harus didiskusikan secara terbuka di komunitas internasional. Jika kita memiliki penyelidikan di Inggris tentang pandemik dan kebijakan pemerintah, itu harus dimulai dengan sains. Dari mana sebenarnya virus ini berasal?" lanjutnya.
Meski begitu, selama ini komunitas intelijen Inggris, Amerika Serikat (AS), dan banyak negara telah menolak hipotesis bahwa Covid-19 buatan manusia. Alih-alih, mereka mendukung teori bahwa virus corona baru muncul pada hewan seperti kelelawar dan trenggiling sebelum melompat ke manusia.
Menanggapi hal tersebut, Dearlove mengatakan, mereka harus lebih dulu memahami sains.
"Mereka jelas belum membaca sains dan mereka belum berusaha memahaminya," ujarnya.
"Tanggung jawab sekarang berada di kepemimpinan China untuk menjelaskan mengapa teori dan hipotesis (virus corona) direkayasa itu salah," sambungnya.
Selam ini, China telah ditekan mengenai asal usul virus corona baru yang pertama kali diyakini ditemukan di Wuhan pada akhir 2019. Meski begitu, pemerintah China telah menolak klaim bahwa virus hasil kebocoran lab.
Hingga saat ini, virus corona baru telah menginfeksi lebih dari 11,4 juta orang di dunia dengan lebih dari 530 ribu kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: