Pihak berwenang di wilayah Altai Rusia, yang berbatasan langsung dengan Kazakhstan, China dan Mongolia, mengatakan para pejabat berpatroli di daerah itu untuk memberlakukan larangan berburu marmut serta untuk memperingatkan orang-orang tentang bahaya penyakit pes, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (7/7).
Direktur Jenderal Pusat Ilmiah Federal Chumakov, Aydar Ishmukhametov, mengatakan bahwa Rusia telah membangun interaksi yang efektif dengan layanan pengendalian penyakit dan pencegahan dari negara-negara tetangga untuk mencegah wabah memasuki negara itu.
“Penelitian penargetan wabah telah dilakukan di Rusia sejak akhir abad kesembilan belas. Keselamatan anti-wabah di Rusia dijamin oleh jaringan lembaga khusus dari Layanan Federal untuk Pengawasan Perlindungan Konsumen dan Kesejahteraan Manusia. Mencegah patogen memasuki negara adalah salah satu fungsi terpenting dari layanan anti-wabah, hingga saat ini, interaksi yang efektif telah dibuat antara layanan pengendalian penyakit dan pencegahan di Rusia dan negara-negara tetangga,â€katanya, seperti dikutip dari
Tass, Senin (6/7).
Sebelumnya, pihak berwenang di Bayan Nur, sebuah kota di wilayah Mongolia Dalam di China utara, mengeluarkan peringatan pada Minggu (5/7) setelah sebuah rumah sakit melaporkan dugaan kasus penyakit mematikan itu.
Wilayah Tiongkok juga telah mengeluarkan larangan berburu dan makan tikus besar serta meminta masyarakat untuk melaporkan setiap kasus yang dicurigai, serta melaporkan setiap marmut yang sakit atau mati.
Negara tetangga Mongolia juga telah melaporkan dua kasus wabah pes terkait dengan orang yang makan daging marmut di provinsi Khovd barat pekan lalu.
Wabah yang dikenal sebagai ‘Wabah Hitam’ pada Abad Pertengahan, adalah penyakit yang sangat menular dan sering berakibat fatal. Sebagian besar wabah pes disebarkan oleh tikus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: