Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jubir Rusia Berharap Erdogan Pikirkan Lagi Rencananya Mengubah Hagia Sophia Menjadi Masjid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 07 Juli 2020, 08:28 WIB
Jubir Rusia Berharap Erdogan Pikirkan Lagi Rencananya Mengubah Hagia Sophia Menjadi Masjid
Juru bicara istana Kremlin, Dmitry Peskov/Net
rmol news logo Rencana Erdogan mengubah situs Hagia Sophia menjadi masjid banyak disorot negara-negara lain. Rusia pun turut angkat bicara agar Turki memikirkan lagi keputusannya itu.

Kremlin sendiri sebenarnya berharap Turki akan menjaga status Hagia Sophia sebagai situs warisan dunia UNESCO dalam memutuskan nasib landmark bersejarah itu. Juru bicara istana Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan pandangannya itu kepada wartawan pada Senin (6/7).

“Kita tentu berharap bahwa status Hagia Sophia sebagai situs warisan dunia akan dipertimbangkan,” katanya, seperti dikutip dari Tass, Selasa (7/7).

“Tentu saja, ini adalah mahakarya dunia yang disukai oleh wisatawan yang datang ke Turki dari seluruh dunia dan terutama oleh wisatawan dari Rusia yang tidak hanya mengakui nilai wisata Hagia Sophia tetapi juga nilai spiritual yang sakral,” tambahnya.

Peskov menekankan bahwa komentar tersebut tidak bermaksud untuk mencampuri urusan dalam negeri Turki.

“Ini urusan internal republik Turki,” ungkapnya kemudian.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin mengatakan kepada wartawan, bahwa Rusia berharap Turki akan mempertimbangkan signifikansi global Hagia Sophia, ketika memutuskan nasib monumen bersejarah ini.

Sebelumnya, atas instruksi dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Dewan Negara Turki membahas masalah ini pada 2 Juli lalu. Perdebatan berlangsung selama 17 menit, dan keputusan diharapkan akan keluar dalam 15 hari ke depan.

Hagia Sophia adalah monumen arsitektur Bizantium yang dibangun antara 532 dan 537 M dengan dekrit dari Kaisar Bizantium Justinian I. Pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai Katedral.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Bizantium pada tahun 1453, katedral diubah menjadi masjid. Pada tahun 1935, di bawah dekrit pemerintah Turki yang ditandatangani oleh pendiri negara Turki modern Mustafa Kemal Ataturk, bangunan itu diubah menjadi museum.  Sejak itu, plester putih yang menutupi mosaik Kristen dan mural telah dihapus.

Pada tahun 1985, bangunan itu dimasukkan ke dalam daftar monumen Warisan Dunia UNESCO. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA