Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ahli Bulgaria: Anak Muda Yang Paling Banyak Terpapar Karena Mengabaikan Protokol Kesehatan Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 07 Juli 2020, 10:41 WIB
Ahli Bulgaria: Anak Muda Yang Paling Banyak Terpapar Karena Mengabaikan Protokol Kesehatan Covid-19
Ahli Kesehtan Bulgaria Prof Dr Asen Baltov/Net
rmol news logo Klub malam masih ramai, kafe dan bar masih penuh dengan teriakan ceria yang mengiringi hentakan musik, dan tongkrongan di jalan-jalan di malam hari masih memperlihatkan aktivitas seperti biasa. Seolah tidak ada yang berbeda. Padahal kasus Covid-19 mulai menyebar ke pelosok negara yang memiliki perbatasan dengan lima negara lainnya ini.

Kini, Bulgaria yang berpenduduk kurang dari 7 juta jiwa itu memiliki angka kasus yang semakin meningkat. Per Senin (6/7), angka positif Covid-19 telah mencapai 5.740 dengan 246 kematian.  

Saat ini, Bulgaria lebih memfokuskan lagi sistem kesehatan di negara itu setelah beberapa hari belakangan terjadi penambahan angka kasus baru yang cukup tinggi. Yang memprihatiankan otoritas kesehatan mendapati banyaknya pasien muda yang tertular.

Direktur Rumah Sakit Darurat Pirogov, Prof. Dr. Asen Baltov, menyampaikan, anak muda rentan tertular karena mereka mengabaikan aturan protokol kesehatan.

“Perdana Menteri Boyko Borissov benar, untuk tidak ingin memaksakan tindakan yang lebih ketat untuk menahan penyebaran infeksi Covid-19,” keluhnya.

Ia pun menguraikan hasil studi Eropa yang menunjukkan bahwa orang muda tidak percaya bahwa virus corona sangat menular sehingga cenderung tidak mematuhi langkah-langkah kesehatan.

“Mereka cenderung cuek, tidak percaya bahwa virus ini menular. Lalu pertemuan-pertemuan diijinkan, pergi ke klub malam diizinkan, ke bar, ke restoran, tapi ke tempat orangtua malah takut,” cetus Asen kepada BNT, Senin (6/7).

Asen menilai saat ini lebih banyak orang muda yang tertular karena hal-hal itu.

“Orang muda tidak mematuhi aturan. Sementara, orangtua dan orang yang menderita penyakit sangat menyadari hal ini, maka mereka tidak membiarkan orang muda mendekat. Para orang tua malah terlihat disiplin  memakai topeng, gunakan desinfektan, menjaga jarak,” katanya.

Pada pekan lalu, PM Boyko Borissov menegaskan agar memperkuat kesiapan rumah sakit untuk merawat masyarakat yang terkena virus corona. Ia menekankan agar masyarakat mulai terbiasa hidup dengan penyakit baru ini dan bersiap untuk kemungkinan yang paling sulit.

“Kami terus memantau dengan cermat data tentang morbiditas di Bulgaria untuk merespons sistem kesehatan kami sebaik mungkin,” katanya dalam pidato hariannya.

Pada Minggu (5/7), Bulgaria menetapkan status darurat hingga akhir Juli mendatang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA