UEA bahkan berencana untuk melakukan dua juta pengujian Covid-19 atau sekitar 20 persen dari populasinya untuk dua bulan ke depan, melansir
Reuters.
"Meskipun mengkhawatirkan melihat sedikit peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir, ini merupakan peringatan bahwa kita semua harus bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengikuti praktik kesehatan," ujar jurubicara pemerintah, Amma al-Shamsi pada Senin malam (6/7).
"Otoritas kesehatan UEA terus meningkatkan kapasitas pengujian Covid-19, dengan tambahan dua juta tes yang akan dilakukan dalam dua bulan mendatang di seluruh negeri," sambungnya.
Peningkatan tes sendiri juga dilakukan karena mulai Selasa (7/7), bisnis dan tempat-tempat publik di Dubai akan dibuka kembali untuk pengunjung asing.
Keputusan tersebut merupakan bagian dari relaksasi yang dilakukan oleh pemerintah sejak 24 Juni, ketika menghapus jam malam nasional yang sudah diberlakukan pada pertengahan Maret.
Per Senin, UEA sudah mencatatkan 528 kasus baru sehingga totalnya menjadi 52.068 kasus dengan 324 kematian.
Tingkat infeksi harian telah turun dari puncak lebih dari 900 pada akhir Mei menjadi rata-rata antara 300 hingga 400. Namun pada akhir pekan rata-rata kasus baru menjadi sekitar 700.
Guna menghentikan penyebaran virus, Abu Dhabi, emirat terbesar dan terkaya, telah membatasi pergerakan ke ibukota UEA. Orang-orang yang tinggal di luar emirat diharuskan mendapatkan izin yang menunjukkan tes Covid-19 negatif untuk bisa ke sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: