Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan bergabung dengan kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell. Mereka tengah menghadapi salah satu sengketa wilayah yang paling sulit di Eropa, di mana Beograd menolak mengakui kemerdekaan Kosovo.
Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic sebelumnya telah mengadakan pembicaraan terpisah dengan Macron di Prancis pada hari Selasa dan Kamis.
Di antara ketegangan kedua wilayah, baik Kosovo dan Serbia juga harus menghadapi tekanan yang meningkat dari Barat untuk membuka kembali perundingan setelah serangkaian diplomatik.
Presiden Kosovo Hashim Thaci telah menyepakati berbicara dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Namun lagi-lagi gagal ketika tiba-tiba Thaci harus menghadapi dakwaan kejahatan perang oleh jaksa penuntut di Den Haag.
Surat dakwaan tersebut menyebabkan penundaan pertemuan yang disepakati di Gedung Putih antara Serbia dan Kosovo yang dijadwalkan akan diadakan pada akhir Juni. Para pejabat di Brussel gemas karena selalu saja ada halangan sementara pejabat Eropa telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam upaya untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Hoti dan Vucic akan meluncurkan kembali pembicaraan di Brussels pada hari Minggu (12/7) mendatang, menurut juru bicara UE Peter Stano, dikutip dari
Euro News, Selasa (7/7).
Pertemuan tersebut, yang akan diselenggarakan oleh Borrell dan difasilitasi oleh Perwakilan Khusus UE untuk dialog Serbia-Kosovo, Miroslav Lajcak, akan menjadi yang pertama dalam kerangka dialog sejak November 2018.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: