Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru, Bolsonaro mengaku masih baik-baik saja. Ia bahkan berbicara langsung kepada wartawan sembari mengenakan masker di ibukota Brasilia.
"Saya baik-baik saja, normal. Saya bahkan ingin berjalan-jalan, tapi saya tidak bisa karena rekomendasi medis," ujar Bolsonaro.
"Saya pikir saya sudah memilikinya sebelumnya, mengingat aktivitas saya yang sangat dinamis. Saya adalah presiden dan berada di garis pertempuran. Saya suka berada di tengah-tengah rakyat," lanjutnya.
Selama ini, Bolsonaro dikenal telah sering memandang sebelah mata tingkat keparahan wabah. Ia bahkan menyebut Covid-19 sebagai "flu kecil".
Meski Brasil menjadi negara kedua paling terpukul di dunia, Bolsonaro tetap enggan menjaga jarak dan kerap berjabat tangan dengan pejabat dan rakyatnya.
Menanggapi kabar Bolsonaro yang akhirnya terinfeksi, seorang profesor ilmu politik di Universitas Negeri Rio de Janeiro, Mauricio Santoro mengatakan pris 65 tahun tersebut adalah pemimpin yang paling membantah keseriusan wabah.
"Terinfeksinya (Bolsonaro) adalah pukulan terhadap kredibilitasnya. Ini akan dilihat sebagai contoh lain dari kegagalan tanggapan Covid-19 nya," ujar Santoro, melansir
Al Jazeera pada Rabu (8/7).
Sementara itu, analis politik, Geraldo Zahran mengatakan terinfeksinya Bolsonaro bukanlah hal yang mengejutkan. Ia justru mengaku terkejut karena butuh waktu lama bagi Bolsonaro hingga akhirnya mengidap penyakit tersebut.
"Mengejutkan butuh waktu begitu lama. Di satu sisi, dia melihat ini datang. Sejak tadi malam, dia telah meminta orang untuk menjauh dan menjaga jarak, jadi dia menganggap ini sedikit lebih serius sekarang," terang Zahran.
Selain melakukan tes Covid-19, Bolsonaro juga melakukan rontgen untuk paru-parunya. Pada Selasa, Bolsonaro mengaku paru-parunya sangat bersih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: