Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beda Dari Flu Burung, Dunia Sekarang Terbelah Menjadi Tim WHO Dan Tim AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 08 Juli 2020, 12:29 WIB
Beda Dari Flu Burung, Dunia Sekarang Terbelah Menjadi Tim WHO Dan Tim AS
Tangkapan layar mantan Dutabesar RI untuk PBB ketika menjadi narasumber diskusi virtual "Covid-19 dan Dunia Penerbangan Indonesia" pada Rabu, 8 Juli 2020/RMOL
rmol news logo Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan secara resmi keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Senin (6/7). Keputusan tersebut diambil oleh pemerintahan Presiden Donald Trump yang menilai WHO sebagai "boneka" China.

Menanggapi hal tersebut, Dutabesar Indonesia untuk PBB periode 2004-2007, Prof. Makarim Wibisono mengatakan, penanganan pandemik Covid-19 menjadi penuh tantangan.

Menurutnya, penanganan Covid-19 akan menjadi lebih sulit, jika melihat dari pengalaman pandemik Flu Burung 2006.

Makarim mengatakan, pada saat itu, dunia berhasil keluar dari krisis kesehatan karena bersatu dalam wadah yang dinamakan WHO, khususnya dalam mengelola vaksin.

"Waktu dulu di WHO, caranya membentuk sistem bersama, yaitu Pandemic Inflluenza Preparedness Framework antara produsen, pengguna, semua terikat," jelasnya dalam diskusi virtual "Covid-19 dan Dunia Penerbangan Indonesia" yang digelar oleh Pusat Studi Air Power Indonesia pada Rabu (8/7).

Dengan sistem tersebut, produsen vaksin diminta untuk membuat stock file yang akan dikelola oleh WHO. Itu berlandaskan kesehatan masyarakat agar negara-negara berkembang memiliki akses atas vaksin.

"Jadi kalau dia (produsen) memproduksi 1 juta dosis, kita (WHO) minta 20 persen untuk dijadikan stok," terangnya.

Namun di tengah pandemik Covid-19, hal tersebut menjadi sulit dengan keluarnya AS. Walaupun masih banyak kekuatan-kekuatan seperti Eropa yang masih mendukung WHO.

"Jadi sekarang kekuatan besar antara WHO dengan tim dan AS dengan tim. (Padahal) kalau ini bisa satu, kita bisa membuat mekanisme seperti Flu Burung," paparnya.

Dengan fenomena tersebut, Makarim mengatakan, Indonesia harus memobililsasi dukungan negara-negara lain untuk WHO dan mengembalikan AS ke badan PBB tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA