Para korban, wanita berusia di antara 16 hingga 35 tahun, bersama-sama melaporkan pria yang terkenal dengan karya-karya grafitinya itu pada Selasa (7/7), di mana mereka menggambarkan Wilfrid A sebagai ‘predator seksual’ yang memanfaatkan ketenarannya untuk memikat para korban.
Pengaduan kolektif diajukan setelah tiga wanita lain mengajukan pengaduan individual.
Neon, sebuah majalah berita dan tren kaum muda Prancis, telah memuat akun dari enam belas wanita yang menjadi korban Wilfrid pada 22 Juni lalu, beberapa di antaranya masih di bawah umur pada saat itu.
Seniman jalanan itu menjadi bintang lokal setelah serangan teror Paris yang terjadi pada November 2015 ketika tag paling terkenalnya ‘Cinta ada di mana-mana’ menjadi simbol ketahanan dan harapan Paris.
Akibat kasus yang menjerat namanya, para feminis telah mencoret kata ‘cinta’ pada mural dan menggantinya dengan kata ‘pemerkosa’.
Menurut keterangan para wanita yang mengaku menjadi korban, modus yang dilakukan Wilfrid adalah dengan memperdaya para wanita muda yang berada di sekitaran Montmartre yang terkenal dengan sejarah artistiknya di mana Wilfrid tinggal. Dia akan memuji mereka dan meminta para wanta itu untuk menjadi model untuk foto-fotonya atau menjadi objek seninya.
Begitu mereka tiba di rumahnya, pria 50-an tahun itu akan menawarkan mereka alkohol atau narkoba. Dia kemudian akan menjadi agresif atau kasar, kata mereka. Beberapa korban juga menuduhnya membius mereka.
“Wilfrid A tampaknya telah melakukan perburuan yang tak kenal lelah untuk mencari wanita yang sangat muda selama setidaknya satu dekade,†duga Neon dalam artikelnya.
Investigator membuka penyelidikan pada 26 Juni lalu, tak lama setelah publikasi artikel awal majalah itu.
“Penyelidikan tidak dimulai di majalah tetapi di kantor polisi,†kata pengacara Wilfrid A, Joseph Cohen-Sabban kepada
AFP.
“Klien saya bersedia menjelaskan dirinya sendiri kepada penyelidik,†kata Cohen-Sabban, seraya menambahkan bahwa sang seniman jalanan telah diancam sejak penerbitan artikel tersebut.
Penyelidikan terjadi saat kontroversi seputar penunjukan Gerald Darmanin minggu ini sebagai menteri dalam negeri Prancis, yang dituduh telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita pada 2009. Sang Menteri dengan keras membantah tuduhan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: