Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wabah Pneumonia Di Kazakhstan Lebih Mematikan Dari Covid-19, China Peringatkan Warganya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 10 Juli 2020, 11:54 WIB
Wabah Pneumonia Di Kazakhstan Lebih Mematikan Dari Covid-19, China Peringatkan Warganya
Kedutaan Besar China peringatkan warganya di Kazakhstan atas wabah pneumonia yang sudah merenggut lebih dari 1.700 nyawa/Net
rmol news logo Wabah pneumonia di Kazakhstan dikabarkan lebih mematikan daripada penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, Covid-19. Bahkan Kedutaan Besar China pun sudah memberikan peringatan kepada warganya.

Melalui pernyataan di akun resmi WeChat pada Kamis malam (9/7), kedutaan meminta warga China di Kazakhstan untuk melakukan tindakan pencegahan terkait wabah pneumonia yang sedang meraja lela di sana.

Kedutaan juga menyebut, telah terjadi peningkatan infeksi secara signifikan di kota Atyrau, Aktobe, dan Shymkent sejak pertengahan Juni.

Melansir CNA, pneumonia di Kazakhstan sudah menewaskan 1.772 orang pada paruh pertama 2020. Sementara 628 kematian di antaranya terjadi pada Juni dan melibatkan warga China.

"Tingkat kematian penyakit ini jauh lebih tinggi daripada pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru," ujar kedutaan.

Masih belum diketahui dengan jelas penyebab dari wabah pneumonia yang menyebar di Kazakhstan. Kementerian Kesehatan Kazakhstan dan lembaga kesehatan lainnya pun masih melakukan studi banding terkait penyebab wabah.

Dari laporan kantor berita Kazakhstan, Kazinform, pada Selasa (7/7), jumlah kasus pneumonia di sana meningkat sebanyak 2,2 kali pada Juni dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Sedangkan, Kazakhstan sendiri sudah mencatatkan lebih dari 50.000 kasus Covid-19 dengan 264 kematian. Pada Kamis, jumlah kasus harian mencapai rekor tertinggi, yaitu 1.962 dalam 24 jam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA