Dalam lima hari ke depan, para tentara India harus menghapus setidaknya 89 aplikasi yang diidentifikasi oleh kementerian pertahanan India dari ponsel cerdas mereka untuk menghindari jebakan intelijen, kata sumber militer, dikutip dari
Sputnik, Jumat (10/7).
"Arahan itu dikeluarkan karena ada peningkatan eksponensial dalam jumlah personel militer yang menjadi sasaran online oleh agen-agen intelijen Pakistan dan China," kata sumber militer India, yang memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap para pelanggar.
Sebelumnya, Angkatan Laut India telah mengeluarkan aturan larangan personelnya menggunakan Facebook, termasuk melarang kru membawa ponsel di galangan kapal serta kapal-kapal angkatan laut.
Pemerintah India telah membentuk Cyber Monitoring Cell di tentara untuk memantau penggunaan media sosial oleh personelnya, terutama di situs yang tidak dienkripsi, di tengah meningkatnya kasus mata-mata terhadap pasukan bersenjata.
Pada bulan Maret tahun ini, Menteri Pertahanan India Shripad Naik mengungkapkan bahwa musuh menggunakan agen yang menyamar sebagai perempuan untuk menjebak anggota Angkatan Udara India.
"Personel di Angkatan Bersenjata India secara teratur dididik tentang modus-operandi intelijen asing. Kasus-kasus yang dilaporkan sedang diselidiki dan ditangani sesuai dengan instruksi/kebijakan yang ada," kata Naik pada 11 Maret lalu, di majelis rendah parlemen. Dia mengakui bahwa beberapa personel telah terperangkap lewat aplikasi kencan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2019, puluhan personel angkatan darat dan udara ditangkap setelah intelijen militer mendapati mereka berbagi informasi rahasia dengan agen Pakistan.
Sumber-sumber di militer India yang mengetahui keputusan itu mengatakan militer India mengawasi nomor-nomor ponsel personelnya tanpa melanggar privasi mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.