Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tok! Hagia Sophia Akhirnya Resmi Dibuka Kembali Sebagai Masjid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 11 Juli 2020, 08:04 WIB
Tok! Hagia Sophia Akhirnya Resmi Dibuka Kembali Sebagai Masjid
Hagia Sophia/Net
rmol news logo Episode baru bangunan ikonik Hagia Sophia akan segera dimulai setelah pengadilan administrasi utama Turki pada hari Jumat membatalkan dekrit pemerintah 1934 yang mengubahnya menjadi museum. Keputusan yang sudah lama ditunggu itu membuka jalan bagi Hagia Sophia untuk digunakan sebagai masjid.

Selang satu jam setelah keputusan pengadilan itu keluar, Presiden Erdogan langsung membuat pengumuman bahwa Hagia Sophia akan kembali dibuka untuk ibadah umat Islam.

“Keputusan itu diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya (Hagia Sophia) kepada Direktorat Urusan Agama dan membukanya untuk ibadah," kata keputusan yang ditandatangani oleh Erdogan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/7).

Hagia Sophia, salah satu situs bersejarah dan warisan budaya paling penting di dunia, dibangun pada abad keenam pada masa pemerintahan Kekaisaran Bizantium dan digunakan sebagai Gereja Ortodoks Yunani.

Setelah Ottoman menundukkan Romawi Timur  pada 1453, orang-orang Islam menggunakan bangunan itu untuk beribadah, yang kemudian pemerintah mengubahnya menjadi masjid . Struktur ini kemudian diubah menjadi museum selama pemerintahan partai tunggal sekuler pada tahun 1935.

Hingga muncul sebuah diskusi tentang rencana untuk mengubahnya kembali menjadi masjid. Rencana tersebut mendapat berbagai reaksi dan tanggapan para pemimpin dunia.

Rektor Universitas Ahmet Yesevi, Cengiz Tomar, mengingatkan bahwa keputusan untuk mengubah Hagia Sophia untuk menjadi masjid sepenuhnya menjadi urusan internal pemerintah Turki.

“Masalah undang-undang Hagia Sophia adalah urusan internal Turki dan hak kedaulatannya,” kata Cengiz Tomar, seperti dikutip dari Daily Sabah, Jumat (10/7).

Beberapa kelompok telah lama mendesak agar bangunan yang mereka anggap sebagai warisan Ottoman Muslim itu untuk diubah kembali menjadi masjid, sementara yang lainnya percaya situs warisan dunia UNESCO itu harus tetap menjadi museum, sebagai simbol solidaritas Kristen dan Muslim.

“Baik positif atau negatif, keputusan ini adalah hak pemerintah dan mendapat dukungan signifikan dari rakyat. Masalah Hagia Sophia telah meninggalkan jejak yang dalam di benak orang-orang Turki seperti eksekusi (mantan Perdana Menteri Adnan) Menderes dan trauma ini harus diselesaikan,” tambah Tomar.

Di tengah reaksi internasional atas status Hagia Sophia, Ankara mengatakan bahwa masalah ini adalah urusan rumah tangga pemerintahan Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa tuduhan terhadap Turki tentang Hagia Sophia secara langsung telah menargetkan kedaulatan negara.

Pada kesempatan lain, Ibrahim Kalın, juru bicara kepresidenan Turki mengatakan, pembukaan kembali Hagia Sophia menjadi masjid tidak akan menghilangkan identitasnya sebagai salah satu warisan dunia.

“Membuka Hagia Sophia untuk berdoa, tidak akan menghalangi orang yang mengunjunginya. Turki masih akan melestarikan ikon Kristen di sana, sama seperti nenek moyang kita menjaga semua nilai-nilai Kristen,” ungkapnya kepada Anadolu, Kamis (9/7).

“Semua masjid utama kami seperti Masjid Biru, Masjid Fatih dan Suleymaniye, mereka terbuka untuk pengunjung maupun penyembah," tambah Kalın, mengutip contoh-contoh Katedral Notre Dame dan Basilika Sacre-Coeur Prancis yang ikonis, yang terbuka untuk turis dan jemaat yang akan beribadah.

Hagia Sophia masih menjadi tujuan favorit  jutaan turis yang datang ke Istanbul. Tahun lalu, tercatat ada sekitar 3,8 juta turis yang mengunjungi situs tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA