Survei terhadap para analis di 11 insitusi yang dilakukan
AFP menghasilkan, pertumbuhan ekonomi China untuk kuartal kedua tahun ini berkisar pada angka 1,3 persen. Turun jauh dari target sebelum adanya pandemik Covid-19, yaitu 6,1 persen.
Meski begitu, para analis memproyeksikan, China akan menjadi satu-satunya ekonomi utama yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif untuk tahun ini. Lantaran China merupakan negara pertama yang terhantam wabah dan pulih lebih dulu,
Para ekonom memperkirakan, China akan mencatat pertumbuhan ekonomi 1,7 persen untuk satu tahun penuh.
Data pertumbuhan ekonomi China untuk periode April hingga Juni akan dipublikasikan pada Kamis (16/7).
Pada kuartal pertama, pemerintah China menutup negara selama berbulan-bulan untuk mengendalikan virus, termasuk menghentikan operasi pabrik dan membatasi perjalanan. Alhasil, ekonomi China merosot 6,8 persen dalam tiga bulan pertama 2020.
Namun sejak karantina di Hubei, khususnya Wuhan dicabut pada April, pemerintah mulai melanjutkan kembali aktivitas ekonomi.
Ketika wabah Covid-19 muncul kembali pada bulan lalu di Beijing, pemerintah hanya melakukan pembatasan yang sangat terbatas.
Ekonom utama Oxford Economics, Tommy Wu, memperkirakan China akan pulih pada kuartal kedua dan seterusnya karena tidak lagi tertahan oleh gangguan sisi pasokan, di mana pabrik-pabrik kembali beroperasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: