Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Langkah Val Demings Jadi Pendamping Joe Biden Di Pilpres AS 2020 Terjegal Oleh Catatan Kesalahannya Di Masa Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 13 Juli 2020, 06:00 WIB
Langkah Val Demings Jadi Pendamping Joe Biden Di Pilpres AS 2020 Terjegal Oleh Catatan Kesalahannya Di Masa Lalu
Val Demings Saat Masih Menjadi Kepala Kepolisian/Net
rmol news logo Ketika namanya kian menjulang sebagai kandidat terkuat pendamping Joe Biden di Pilpres AS 2020 mendatang, suara-suara sumbang mulai terdengar. Sebagai mantan kepala polisi, Val Demings disebutkan punya catatan buruk yang akan memperumit peluangnya meraih kemenangan.

Sebelumnya, banyak yang menaruh harapan padanya, termasuk juga Joe Biden. Tangguh, karir cemerlang, memiliki visi yang kuat, seorang wanita, dan berkulit hitam. Hal yang terakhir sangat erat kaitannya dengan demo kerusuhan yang memanas di Amerika beberapa waktu lalu. Namun, orang-orang yang mengenalnya dengan dekat justru berkata sebaliknya, dikutip dari Fox News, Minggu (12/7).

Selama empat tahun memimpin departemen kepolisian Orlando (2007-2011), Demings memiliki catatan kerap berpihak pada petugas polisi yang dituduh menggunakan kekuatan berlebihan.

Dalam satu kasus di tahun 2010, seorang perwira berusia 26 tahun memukul seorang veteran berusia 84 tahun hingga jatuh terjerembab ke tanah, lalu mematahkan lehernya. Namun, Demings membelanya. Menurutnya, itu adalah teknik petugas yang sesuai dengan pedoman di departemen kepolisian.

Ujungnya, hakim kemudian memberi ganti rugi kepada korban sebesr 880 ribu dolar AS. Perwira itu pun melenggang bebas.

Veteran itu bernama Daniel Daley, yang ditilang karena memarkir mobilnya di tempat yang salah. Daley dan perwira polisi itu kemudian bertengkar. Hal yang diingat Daley kemudian adalah ia telah berada di rumah akit dengan leher yang remuk. Banyak saksi di tempat itu yang melihat kejadiannya mengatakan tubuh Daley remuk seperti semangka.

Sikap Demings mulai sedikit berubah sejak menjadi anggota kongres pada Januari 2017. Bahkan, saat terjadi protes anti-rasisme setelah kematian George Floyd pada akhir Mei lalu, dia ikut menyuarakan Undang-undang ‘George Floyd Justice in Policing Act’. Dia juga mengatakan, “Sebagai seorang mantan wanita berbaju biru, izinkan saya mulai menegur saudara-saudari saya yang berpakaian biru: Apa-apaan yang kamu lakukan?"

 Ia juga berkata, “Ketika seorang perwira terlibat dalam perilaku bodoh, tidak berperasaan, gegabah, dan tindakan mereka dapat mengancam nyawa seseorang, apakah itu bisa diputar ulang? Jangan menghancurkan hubungan dan kepercayaan antara polisi dan masyarakat. Ingat, penegak hukum membutuhkan kepercayaan yang sama seperti masyarakat. Pikirkan sebelum bertindak!" teriaknya, dikutip dari Fox News.

Di antara kasus-kasus sebelumnya adalah kasus Jessica Asprilla pada tahun 2007. Wanita 27 tahun itu mengalami luka-luka serius saat petugas polisi yang menangkapnya berlaku kasar dengan mendorongnya saat menuruni tangga. Namun, polisi yang mendorongnya memberi laporan palsu bahwa Asprilla terjatuh.

Asprilla akhirnya dibebaskan. Dakwaan terhadapnya pun dibatalkan. Pengadilan memerintahkan polisi yang mendorongnya, Trinidad, untuk membayar biaya pengobatan Asprilla. Bahkan, hukuman untuk Trinidad hanya diskorsing 16 jam dan dipotong 2 hari masa cutinya. Demings, yang saat itu menjabat, malah memberikan keringanan hukuman untuk Trinidad dengan alasan itu peristiwa itu hanya masalah teknis.

Saat sebuah media pada Sabtu (11/7) mengonfirmasi tindakannya itu, Demings membela diri dengan mengatakan semua sudah sesuai dengan pedoman kepolisian, dan saat ini dia akan mencoba mengubah kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai lagi.

"Saya meninjau lagi dan melakukan perubahan-perubahan. Karena tujuan pekerjaan polisi harus selalu untuk menjaga orang tetap aman dan menyelesaikan situasi berbahaya tanpa cedera," katanya.

Saat ditanya apakah dia seseorang yang reformis selama masa kepemimpinannya, Demings menjawab, “Beberapa pendahulu saya tentu berpikir begitu.  Membangun komunitas yang adil, aman, dan kuat adalah apa yang bisa dan seharusnya dilakukan oleh pekerjaan polisi.”

Para kritikus di Orlando mengatakan Demings secara rutin memihak polisi dan selalu melakukan kekuatan yang berlebihan dalam penanganan kasus.

Pengacara yang menangani kasus Asprilla dan pengacara yang menangani kasus Daley mengatakan kalau Demings selalu membela polisi dan menyanggah apa yang sudah diperbuat anak buahnya. Demings tidak pernah mengakui bahwa kliennya dianiaya oleh petugasnya.

“Apakah dia [Deming] pernah mengakui bahwa petugas itu menggunakan kekuatan berlebihan [terhadap Daley]? Sama sekali tidak!” kata para pengacara itu.

“Kepala polisi memiliki posisi yang kuat, yang dapat digunakan untuk mengubah lingkungan departemen. Yang bisa saya katakan adalah bahwa selama masa jabatannya itu jangan mengguncangkan kapal. Saya pikir itulah reputasi yang akan Anda temukan jika Anda menggali jauh ke dalam sesuatu masalah,” kata mereka.

Demings mengakui, tekanan pada dirinya  sebagai kepala wanita kulit hitam pertama, sangat kuat.

"Saya ingat pernah membaca satu komentar setelah saya ditunjuk sebagai kepala kepolisian, ‘Sial, apa yang akan dia lakukan?'” ujar Demings.
Selama bertahun-tahun duduk di Kongres, Demings bersandar pada latar belakangnya sebagai penegak hukum. Jabatannya di Komite Kehakiman DPR selama sidang impeachment terus-terusan disorot.

George Floyd Justice in Policing Act yang disponsori Demings sebagai undang-undang, isinya adalah mewajibkan petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada hukum. Aturan itu juga menghapus sistem penggeledahan tanpa peringatan yang biasa dilakukan saat operasi narkoba, dan menghentikan penghibahan peralatan militer dari Angkatan Bersenjata ke Polisi.

Ini seiring dengan rencana Gedung Putih yang akan melarang chokehold, metode memiting leher yang digunakan polisi untuk melumpuhkan penjahat.

Demings tumbuh dalam keluarga pekerja keras dan menjadi orang pertama di keluarganya yang mendapatkan gelar sarjana. Demings meninggalkan departemen kepolisian pada 2011, memilih menjadi anggota Kongres di Florida pada 2016 hingga saat ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA