Melansir
Reuters, NYT mengaku karyawannya menghadapi tantangan dalam mendapatkan izin kerja di Hong Kong sehingga akan memindahkan tim jurnalis digitalnya, yang meliputi sepertiga dari staf NYT di Hong Kong, ke Seoul pada tahun depan.
"Mengingat ketidakpastian saat ini, kami membuat rencana untuk mendiversifikasi staf pengeditan kami secara geografis," ujar jurubicara NYT.
"Kami akan mempertahankan kehadiran di Hong Kong dan jangkauan kami di Hong Kong dan China," sambungnya.
Keputusan tersebut juga muncul di tengah pertarungan antara China dan Amerika Serikat (AS) terkait keberadaan jurnalis di negara masing-masing
Pada awal tahun ini, AS mengklasifikasikan lima media besar yang dikelola pemerintah China sebagai misi asing. Washington juga memangkas jumlah jurnallis yang diizinkan bekerja untuk media CHina dari 160 menjadi 100.
Sebagai balasan, China mengatakan pihaknya mencabut akreditasi koresponden AS, termasuk NYT,
Wall Street Journal, dan
Washington Post yang masa izinnya berakhir pada 2020.
Tidak hanya itu, Beijing juga mengusir tiga koresponden
Wall Street Journal, dua warga AS dan seorang warga Australia, setelah menyebut China adalah orang Asia yang sakit.
Sementara itu, UU keamanan nasional telah dikritik oleh banyak pihak karena dianggap bisa mereduksi kebebasan Hong Kong. UU tersebut berfungsi untuk mengatasi kejahatan seperti separatisme, subversi, terorisme, dan campur tangan asing.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: