Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, saat menyampaikan pidato pada upacara peringatan Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional, pada Rabu (15/7). Hari di mana pada empat tahun lalu Turki berhasil menggagalkan upaya kudeta. Hari ini Turki mengadakan upacara untuk menghormati para martir dan warga sipil yang terbunuh selama upaya kudeta pada tahun 2016 lalu.
"Turki bertekad untuk mengakhiri terorisme, dan kampanye kami melawan teroris akan terus dengan ketepatan yang sama," ungkapnya, seperti dikutip dari
Daily Sabah, Rabu (15/7).
"Sejak awal 2020, sebanyak 1.900 teroris telah terbunuh," tambah Akar.
Upacara ini juga dihadiri oleh sejumlah kepala pasukan darat, udara dan angkatan laut serta kepala staf umum Turki.
Ketika membahas perjuangan melawan FETO, Akar mengatakan, sekitar 20.000 orang yang dipekerjakan di militer Turki telah diberhentikan karena hubungan mereka dengan FETO sejak awal terjadinya kudeta.
Sebuah upaya kudeta dilakukan di Turki, pada 15 Juli 2016. Gulenist Terror Group (FETO) dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, disebut-sebut sebagai orang yang mengatur upaya kudeta gagal yang telah menewaskan 251 orang dan melukai hampir 2.200 orang itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: