Flynn, mantan direktur Badan Intelijen Pertahanan, adalah seorang pendukung kampanye Trump 2016. Ia menjabat sebagai penasihat keamanan nasional pertama presiden. Namun Trump mencopot Flynn pada Februari 2017, kurang dari sebulan masa jabatannya. Ia dipecat karena terbukti berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence tentang percakapannya dengan Duta Besar Rusia saat itu, Sergey Kislyak.
Bulan lalu, pengadilan federal menghentikan kasusnya. Kemudian Trump mengatakan ia akan menyambut Flynn kembali ke Gedung Putih.
"Saya akan melakukannya. Saya pikir dia pria yang hebat," kata Trump dalam sebuah wawancara eksklusif dikutip dari
CBS, Rabu (15/7).
"Dia hebat, dia berkarir di militer selama bertahun-tahun. Itu sangat terhormat. Apa yang Jenderal Flynn lalui sangat tidak adil," ujar Trump.
Flynn telah menghabiskan tiga tahun terakhir dalam pergolakan sistem peradilan. Dia mengaku bersalah membuat pernyataan palsu kepada FBI. Flynn diberikan keringanan hukuman karena bersedia bekerja sama dengan para penyelidik terhadap kasus Robert Mueller dan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.
“Saya pikir, dia tidak membutuhkan pengampunan karena dia memang terbukti tidak bersalah," tekan Trump. “Buat apa pengampunan kalau dia memang tidak bersalah?â€
Trump telah lama yakin bahwa Flynn adalah korban agen federal yang nakal yang melakukan penyelidikan bermotivasi politik. Trump mengatakan dia membiarkan penyelidikan itu dipimpin oleh Jaksa Penuntut AS John Durham. Dia sama sekali tidak mau ikut campur ketika itu.
"Kamu harus mengerti. Aku diberi informasi bahwa dia berbohong."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.