Dalam pidatonya, Raja Felipe mengirimkan belasungkawa kepada semua yang kehilangan orang-orang yang dicintai karena virus corona.
“Saya berbagi rasa sakit mereka. Berduka mereka adalah duka saya,†katanya, seperti dikutip dari
Euronews, Kamis (16/7).
Dia juga memberikan penghormatan kepada korban meninggal, khususnya para lansia.
“Saya memberikan penghormatan kepada almarhum, khususnya para lansia yang menulis sejarah Spanyol, dan membangun negara kita menjadi negara demokrasi yang baik, dan para korban muda "yang memiliki masa depan yang cerah di depan mereka,†ungkapnya.
“Krisis ini telah menguji kita, tetapi saya pikir itu juga menunjukkan betapa banyak dari kita mampu menunjukkan keberanian dan dedikasi kepada orang lain bahkan ketika hidup kita sendiri dalam risiko,†tambahnya.
Raja mengatakan bahwa negara mempunyai hutang moral kepada semua orang yang membantu perjuangan melawan pandemk. Dia juga menyerukan agar rakyat Spanyol tetap bersatu dan menggunakan pengetahuan, keberanian, dan komitmen untuk tetap bergerak maju dengan penuh harapan.
Peringatan yang digelar di Ibukota Madrid itu dihadiri oleh sekitar 400 tamu undangan. Para pejabat tinggi UE juga nampak hadir, termasuk Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen; Presiden Parlemen Eropa, David Sassoli dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.
Para tamu penting lain yang terlihat hadir di antaranya kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. Beberapa kerabat korban dan petugas kesehatan juga hadir.
Selain menjadi salah satu negara dengan korban kematian terburuk di dunia akibat penyakit ini, Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul oleh kemerosotan ekonomi yang terjadi kemudian.
Pemerintah Spanyol berharap bahwa upacara itu akan membantu mengatur suasana positif untuk KTT dua hari Uni Eropa yang akan dimulai pada Jumat mendatang. KTT kemungkinan akan membahas diskusi panas mengenai paket pemulihan 750 miliar euro, atau setara dengan 850 miliar dolar AS yang diusulkan untuk mendukung ekonomi negara-negara anggota. Beberapa negara anggota bahkan meminta agar uang dicairkan bukan sebagai hibah, tetapi sebagai pinjaman yang terkait dengan reformasi ekonomi yang mengikat.
Bulan lalu, Spanyol mengadakan 10 hari berkabung resmi untuk korban virus corona. Menurut penghitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins, negara itu telah mencatatkan 28.413 kematian akibat Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: