Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rusia Bantah Tudingan Inggris Bahwa Kremlin Berada Di Balik Usaha Pencurian Informasi Vaksin Dan Peretasan Pemilu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 17 Juli 2020, 06:17 WIB
Rusia Bantah Tudingan Inggris Bahwa Kremlin Berada Di Balik Usaha Pencurian Informasi Vaksin Dan Peretasan Pemilu
Jubir Rusia Dmitry Peskov/Net
rmol news logo Rusia membantah klaim Inggris yang menuding ada 'aktor Rusia' yang berusaha mencampuri pemilihan umum yang berlangsung tahun lalu. Selain itu, Inggris juga menuding badan intelijen Rusia kemungkinan besar meretas penelitian vaksin virus corona.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bantahan itu disampaikan langsung oleh Jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov. Dalam pernyataannya dia mengatakan pihak Rusia tidak memiliki info tentang siapa yang bisa meretas pusat farmasi dan penelitian Inggris.

"Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang bisa meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris," kata Dmitry Peskov kepada kantor berita TASS, seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/7).

"Kami hanya bisa mengatakan ini: Rusia tidak ada hubungannya dengan upaya ini," ungkapnya.

Badan keamanan cyber Inggris (National Cyber ​​Security Center) pada hari Kamis menuduh kelompok peretasan yang katanya 'hampir pasti' beroperasi sebagai bagian dari layanan intelijen Rusia telah mencoba mencuri informasi tentang vaksin virus corona.

Badan itu mengatakan, target yang dimata-matai termasuk organisasi penelitian dan pengembangan vaksin Inggris, AS dan Kanada .

Peskov mengatakan, Rusia tidak dapat menerima tuduhan pemerintah Inggris itu.

"Kami tidak menerima tuduhan semacam itu. Hal yang sama berlaku untuk dugaan campur tangan dalam pemilihan 2019", katanya.

Sebelumnya, pemerintah Inggris juga menuduh 'aktor Rusia' berusaha mengganggu pemilihan umum tahun lalu dengan mengedarkan dokumen perdagangan yang bocor antara London dan Washington.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova sebelumnya mengolok-olok klaim Inggris itu, dengan mengatakan tuduhan tersebut sangat kabur dan kontradiktif sehingga praktis mustahil untuk dipahami.

"Di satu sisi, tidak ada bukti. Di sisi lain mereka berbicara tentang beberapa tindakan pembalasan. Kedua hal ini saling terpisah" katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA