Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantah Tudingan AS Soal Pencurian Vaksin, China: Kami Tidak Perlu Mencuri Untuk Menjadi Yang Terdepan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 18 Juli 2020, 11:20 WIB
Bantah Tudingan AS Soal Pencurian Vaksin, China:  Kami Tidak Perlu Mencuri Untuk Menjadi Yang Terdepan
Jubir Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying/Net
rmol news logo Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat yang menuding Tiongkok dan Rusia meluncurkan serangan dunia maya untuk mencuri vaksin AS dan perawatan Covid-19. Alih-alih mencuri, Kemenlu menunjukkan bahwa China adalah pemimpin global dalam penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19.

Kecaman itu muncul setelah Jaksa Agung AS, William Barr, mengatakan bahwa peretas yang terkait dengan China telah menargetkan universitas dan perusahaan Amerika dalam upaya untuk mencuri (kekayaan intelektual) terkait dengan perawatan dan vaksin virus corona.

“China memainkan peran utama dalam penelitian vaksin virus corona. Kami memiliki peneliti tingkat atas, dan kami tidak perlu mencuri untuk menjadi yang terdepan,” kata jubir Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam jumpa pers reguler pada hari Jumat, seperti dikutip dari GT, Sabtu (18/7).

Sejauh ini China telah mengembangkan lima jenis vaksin, dengan empat kandidat vaksin telah memasuki uji klinis tahap akhir bekerja sama dengan negara lain.

“China selalu mengabdikan diri untuk mengembangkan vaksin sebagai barang publik global, serta membuatnya tersedia untuk semua, terutama negara-negara berkembang,” kata Hua.

Hua menekankan dalam pernyataannya, bahwa China tidak mencari monopoli atau pembelian vaksin dan obat-obatan virus corona seperti yang dilakukan beberapa negara. Ia mendesak semua negara untuk mempromosikan persaingan yang sehat daripada serangan jahat.

Badan Keamanan Nasional AS, serta rekan-rekannya di Inggris dan Kanada, semua mengatakan pada Kamis (16/7) bahwa mereka melihat upaya terus-menerus oleh peretas Rusia untuk membobol organisasi yang mengerjakan vaksin virus corona potensial.

Hua mengatakan China dengan tegas menentang serangan siber dalam bentuk apa pun, dan mengatakan bahwa sebenarnya AS dan beberapa negara lain yang justru telah secara sewenang-wenang meluncurkan perang siber terhadap negara-negara lain, yang menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan global dunia maya.

Hua mendesak para politisi AS untuk meninggalkan apa yang disebutnya sebagai ‘mentalitas Perang Dingin’, karena pemikiran konfrontatif semacam itu merupakan hal yang berbahaya dan dapat meracuni kerja sama global dunia maya.

Sebelumnya, pemerintah Rusia juga membantah klaim Badan Keamanan Siber Inggris (National Cyber Security Center) yang menuding pihak intelijen Kremlin melakukan upaya peretasan pusat farmasi dan penelitian Inggris.

Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang bisa meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris," kata Jubir Kremlin, Dmitry Peskov kepada kantor berita TASS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA