Mantan Presiden Barack Obama merasa sangat kehilangan.
"Dia sangat mencintai negara ini sehingga dia mempertaruhkan nyawanya dan darahnya sehingga bisa memenuhi janjinya," kata Obama dalam sebuah pernyataan, dikutip dari
Reuters, Sabtu (18/7).
"Dan selama beberapa dekade, dia tidak hanya menyerahkan semua yang ada pada dirinya pada kebebasan dan keadilan, tetapi mengilhami generasi muda untuk mencoba hidup sesuai dengan teladannya," sambung Obama.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga menyampaikan kabar duka itu dalam keterangannya.
"Hari ini Amerika berduka karena kehilangan satu dari pahlawan hebat dalam sejarah Amerika," kata Pelosi.
"John Lewis sebagai raksasa gerakan hak-hak sipil yang kebaikan, iman, dan keberaniannya mengubah bangsa kita," kata Pelosi.
John Lewis dikenal dengan perlawanannya terhadap diskriminasi rasial di Amerika Serikat. Ia juga menjadi salah satu aktivis yang turut dipukuli oleh polisi bagian Alabama dalam long march bersejarah di Selma pada tahun 1965.
John Lewis diketahui tengah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya.
Senator Kamala Harris, orang Afrika-Amerika pertama yang mewakili California di Senat, menyampaikan duka citanya di Twitter.
“Saya hancur, sedih dan berduka untuk keluarganya, teman-teman, staf, dan semua orang yang hidupnya telah dia sentuh,"tulisnya.
"John Lewis adalah ikon yang berjuang dengan keberadaannya untuk memajukan hak-hak sipil untuk semua orang Amerika," kata Kamala Harris.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.