Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dianaktirikan Uni Eropa, Polandia Dibela Amerika Serikat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 19 Juli 2020, 07:12 WIB
Dianaktirikan Uni Eropa, Polandia Dibela Amerika Serikat
Presiden Polandia, Andrzej Duda/Net
rmol news logo Mantan negara satelit Uni Soviet, Polandia, sedang merasakan perlakuan berbeda dari keluarganya di Uni Eropa (UE). Akhir-akhir ini, blok tersebut kerap mengkritik Polandia karena dianggap mulai otoritarian.

Meski begitu, Amerika Serikat (AS) tampaknya tidak sepakat dengan kritikan UE. Dutabesar AS untuk Polandia, Georgette Mosbacher bahkan membela Polandia dengan menganggap kritikan UE terlalu berlebihan.

Sejak berkuasa pada tahun 2015, Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang digawangi oleh Presiden Andrzej Duda dikritik karena perombakan sistem peradilan Polandia yang dianggap melanggar undang-undang UE.

Selain alasan tersebut, UE juga menganggap Polandia, bersama dengan Hongaria dan Rumania, tengah disantroni oleh nilai-nilai otoritarianisme. Lantaran, dalam pemilihan umum pada Minggu (12/7), Duda berhasil mempertahankan posisinya dan memperkuat mandat pemerintah untuk melakukan reformasi peradilan dan media.

Kritikan-kritikan UE tersebut pada dasarnya muncul ketika Duda berusaha untuk menentang LGBT yang menurutnya lebih buruk daripada komunisme. Sementara UE sendiri dikenal sangat menjunjung tinggi kebebasan berdasarkan orientasi seksual.

Menanggapi berbagai kritikan yang dilayangkan kepada Polandia, Mosbacher mengatakan kepada Reuters bahwa UE belum bisa menerima perkembangan dan kemajuan ekonomi Warsaw. Sementara itu, menurutnya, tidak ada masalah dalam nilai demokrasi di Polandia.

"Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya berpikir bahwa banyak serangan terhadap Polandia tentang nilai-nilai demokrasi yang berlebihan, jawaban saya adalah ya," ujarnya pada Sabtu (18/7)

"Ia (Polandia) masih dipandang sebagai remaja di UE dan sekarang tidak lagi. Saya pikir, Prancis dan Jerman belum nyaman dengan itu," sambungnya.

Pada 1947, Polandia lahir dengan nama Republik Rakyat Polandia dan berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Setelah revolusi pada 1989, Polandia menjadi negara berdaulat sebagai republik demokratis.

Polandia baru menjadi anggota UE pada 2004. Namun ekonomi Polandia berkembang dengan pesat, seiring dengan meningkatnya pendidikan dan kualitas hidup di sana.

Ketika PiS berkuasa, Polandia mencoba mendekatkan diri dengan AS, khususnya di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Bahkan dalam perjanjian yang disepakati Duda dan Trump pada bulan Juni 2019, AS akan mengirim 1.000 pasukannya ke Polandia. Implementasi dari perjanjian tersebut, dikatakan Mosbacher, akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA