Dilaporkan
KCNA, pertemuan tersebut dilakukan pada Sabtu (18/7) untuk membahas langkah-langkah "pencegahan", diikuti oleh sesi tertutup.
Di sana, Komisi Militer Pusat membahas tujuan strategis dan kesiapan untuk memobilisasi pasukan sebagai tanggapan meningkatnya potensi ancaman militer.
Menghadiri pertemuan tersebut, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, Ri Pyong Chol juga membahas isu mengenai produksi militer. Di mana Kim Jong Un diketahui menandatangani beberapa pesanan produk militer setelah pertemuan.
Pertemuan kali ini diketahui hanya berselang beberapa minggu setelah pertemuan pada akhir bulan lalu untuk menunda rencana operasi militer Pyongyang terhadap Seoul.
Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan beberapa waktu terakhir dipicu oleh aksi para pembelot yang menyebarkan selebaran propaganda di perbatasan. Hingga akhirnya, pada 16 Juni, Pyongyang yang geram, kemudian meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasan Kaesong.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: