"Pihak Azerbaijan memberi kami 'hadiah luar biasa' yang mengancam hampir seluruh wilayah. Penting untuk terus membicarakan hal ini di semua struktur internasional dan membawanya ke perhatian masyarakat internasional," ujar Angela Elibegova, seperti dikutip dari
New Am, Minggu (19/7).
Ia juga mengingatkan, mestinya Armenia bisa mengambil keuntungan dari semua ancaman Azerbaijan. Dengan adanya ancaman itu, dunia internasional bisa menilai bagaimana sesungguhnya sikap Azerbaijan. Elibegova juga mengungkapkan bagaimana kemudian Presiden Azerbaijan memecat Menteri Luar Negeri-nya, Elmar Mammadyarov.
"Saya tidak membayangkan bahwa Menlu yang baru akan terlibat dalam proses negosiasi konflik ini dalam beberapa bulan ke depan," ujar Elibegova.
Dipecatnya Mammadyarov tidak terkait dengan aksi militer, menurutnya, tetapi dengan niat untuk melakukan beberapa perubahan domestik. Elibegova juga tidak mengesampingkan kemungkinan adanya pemecatan menteri-menteri lainnya.
"Sebelum permusuhan ini, ada pembicaraan mengenai Menteri Pertahanan Zakir Hasanov. Jika sekarang dia tidak mencatat keberhasilan, maka sangat mungkin bahwa dia juga akan menjadi sasaran pemecatan berikutnya," katanya.
Mengenai pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Azerbaijan yang mengancam akan membombardir pembangkit listrik tenaga nuklir Armenia, Elibegova menyerukan agar Armenia bisa menarik perhatian dunia internasional terhadap ancaman itu.
Pasca pecahnya konflik di perbatasan, Azerbaijan semakin massif melancarkan perang informasi dan menyebarkan informasi yang keliru. Elibegova mencatat, bahkan sebelum pecahnya konflik ini, Azerbaijan telah mempersiapkan perang propaganda untuk jatuhkan Armenia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: