"Secara khusus, saya meyakinkan Anda tentang doa-doa saya untuk keluarga para korban selama bentrokan. Saya berharap, dengan komitmen masyarakat internasional dan melalui dialog serta niat baik dari para pihak, solusi damai yang langgeng dapat tercapai,†ucap Paus sebelum pembacaan doa Maria di depan beberapa ribu orang yang hadir di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (19/7) dikutip dari
News Am.
Paus mengaku selama sepekan terakhir selalu mengikuti perkembangan di Armenia dan Azerbaijan.
"Saya merasa sangat prihatin, dan masih mengikuti semua informasi tentang konflik bersenjata di wilayah Kaukasus antara Armenia dan Azerbaijan dalam beberapa hari terakhir," kata Paus.
Berbicara dari jendela yang menghadap Lapangan Santo Petrus, Francis juga berbicara tentang pandemik Covid-19. Lagi-lagi ia menyampaikan kekhawatiran dan keprihatinannya karena wabah ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Ia semakin merasa pilu mengingat keluarga-keluarga yang terdampak akibat pandemik, ditambah lagi dengan adanya konflik di sana-sini.
"Saya ingin memastikan kedekatan saya dengan mereka yang menghadapi wabah ini, serta segala konsekuensi ekonomi dan sosialnya. Saya memikirkan dan berdoa untuk orang-orang yang penderitaannya karena pandemik ini kian diperburuk oleh situasi konflik,†ujarnya sedih.
Menunjuk resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, Paus memperbarui seruannya untuk dilakukannya gencatan senjata global dan sesegera mungkin.
“Segera lakukan dialog dan gencatan senjata global, yang memungkinkan perdamaian dan keamanan. Ini sangat diperlukan untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan," ujarnya
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: