Pernyataan itu tentu saja cukup mengganggu karena banyak yang menuding hal itu lah yang menjadi penyebab terjadinya klaster baru wabah Covid-19 di daerah otonomi paling barat di China ini.
Kepolisian setempat menepis rumor bahwa wabah tersebut disebabkan oleh seorang perempuan yang baru pulang dari Kazakhstan.
Klaster baru di Ibu Kota Daerah Otonomi Xinjiang di Urumqi itu memang belum diketahui sumbernya, tetapi kepolisian memastikan, soal perempuan yang baru pulang dari Kazakhstan hanyalah rumor belaka.
Investigasi epidemiologis dan analisis Departemen Pengendalian Penyakit Menular setempat menunjukkan bahwa pasien yang pertama wabah gelombang kedua dan beberapa lainnya termasuk yang tanpa gejala di Kota Urumqi tidak satu pun memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Beberapa pusat transportasi yang menghubungkan Xinjiang dengan Kazakhstan dan Rusia sudah ditutup sejak Festival Musim Semi bulan lalu dan tidak ada satu pun orang asing melalui kawasan tersebut," ujar pakar medis Tim Pencegahan Penyakit Menular Kota Urumqi sekaligus Direktur Infeksi Menular Rumah Kelas Satu Xinjiang Medical University, Zhang Yuexin, dikutip dari
GT, Selasa (21/7).
Xinjiang masih terdapat 47 kasus positif dan 50 kasus lainnya tanpa gejala. Dari 47 kasus, sebanyak 46 di antaranya berasal dari Kota Urumqi, sedangkan satu lagi dari Kota Kashgar. Dua pasien di antaranya dalam kondisi kritis.
Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang telah memberlakukan kebijakan pencegahan sangat ketat terhadap setiap kendaraan dan sopir yang ada di tempat mangkal kendaraan pengangkut barang-barang ekspor selama beberapa bulan yang lalu.
Untuk mencari sumber wabah, Departemen Pengendalian Penyakit Menular tersebut juga melacak genetika virus, melacak beberapa orang terkait virus, dan berusaha mendapatkan informasi epidemiologis sebanyak mungkin.
"Pada saat pelacakan masih berlangsung, spekulasi lain mengenai sumber infeksi di Urumqi tidak bisa dipercaya," tegas Zhang.
Kemungkinan lain adalah, kasus baru Covid-19 tersebut berasal dari sebuah acara resepsi pernikahan di Kota Urumqi pada awal Juli ini. Menurut Komisi Kesehatan Daerah Otonomi Xinjiang, Senin (20/7), 16 pasien di Urumqi dan sembilan tanpa gejala terkonfirmasi Covid-19. Demikian pula satu kasus di Kashgar yang baru pulang dari Urumqi.
Pemerintah Kota Urumqi telah menyemprot disinfektan di beberapa tempat terbuka yang sangat mungkin terkontaminasi virus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: