Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aktivis Jerman Diculik Kelompok Bersenjata Tak Dikenal Di Ibukota Irak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 21 Juli 2020, 15:40 WIB
Aktivis Jerman Diculik Kelompok Bersenjata Tak Dikenal Di Ibukota Irak
Jalanan di Kota Baghdad/Net
rmol news logo Seorang warga negara Jerman berjenis kelamin wanita dilaporkan telah diculik pada Senin malam (20/7) oleh gerilyawan tak dikenal di Ibukota Irak, Baghdad.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Ali al-Bayati, anggota semi-resmi Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Irak, wanita itu bernama Hella Mewis. Ia sedang menjalankan program seni di Tarkib, kelompok seni Irak.

“Mewis telah meninggalkan kantornya dan sedang mengendarai sepedanya, ketika dua mobil, salah satunya truk pickup putih yang digunakan oleh beberapa pasukan keamanan, terlihat menculiknya,” menurut sebuah sumber, seperti dikutip dari AFP, Selasa (21/7).

Aktivis lain, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan teleponnya tidak dapat dijangkau dan pasukan keamanan mulai mencari keberadaannya.

Dhikra Sarsam, seorang teman Mewis, menulis di sebuah pos media sosial bahwa petugas polisi menyaksikan penculikan itu tetapi tidak melakukan intervensi.

Sarsam mengatakan bahwa  sebelum diculik Mewis sering merasa  khawatir tentang pembunuhan Hisyam al-Hashemi, seorang sarjana Irak dan penasihat pemerintah yang telah menyuarakan dukungan untuk protes anti-pemerintah.

“Saya berbicara dengannya (Mewis) minggu lalu dan dia benar-benar terlibat dalam protes juga, jadi dia gugup setelah pembunuhan itu," kata Sarsam.

Mewis adalah seorang kurator seni kelahiran Berlin yang terhubung dengan Goethe Institute di Baghdad, tempat ia tinggal selama beberapa tahun. Dia bekerja untuk membangun sebuah kolektif seni yang bertujuan untuk mempromosikan karya seniman muda Irak.

Demonstrasi yang meluas meletus tahun lalu, mereka menyuarakan perlawanan terhadapemerintah Irak yang oleh beberapa kritikus dituduh korup dan terlalu dekat dengan Iran. Sejak itu, ratusan orang tewas dalam kekerasan terkait protes. Sekitar dua lusin aktivis ditembak mati oleh orang tak dikenal, dan lusinan lainnya diculik.

Pekan lalu, Hisham al-Hashemi, seorang ahli jihadisme terkemuka, ditembak mati di luar rumahnya di Baghdad oleh dua orang pria dengan sepeda motor. Dukungannya untuk protes dan pekerjaannya pada kelompok-kelompok pro-Iran telah membuat marah faksi yang didukung Teheran di jaringan militer Hashy al-Shaabi Irak.

"Pasukan bersenjata dari berbagai afiliasi telah membunuh demonstran dan lainnya yang bersedia secara terbuka mengkritik pemerintah dan angkatan bersenjata dengan impunitas," kata Belis Wille, seorang peneliti senior di Human Rights Watch.

“Pasukan bersenjata dari berbagai afiliasi telah membunuh demonstran dan lainnya yang bersedia secara terbuka mengkritik pemerintah dan angkatan bersenjata dengan impunitas,” kata Belis Wille, seorang peneliti senior di Human Rights Watch. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA