Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Joe Biden Buka-bukaan Soal Calon Wakilnya, Ada Empat Nama Perempuan Kulit Hitam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 22 Juli 2020, 11:01 WIB
Joe Biden Buka-bukaan Soal Calon Wakilnya, Ada Empat Nama Perempuan Kulit Hitam
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden/Net
rmol news logo Menjelang pemilihan umum November, calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden telah mengumumkan sejumlah nama bakal wakilnya. Di antaranya ada empat perempuan berkulit hitam.

Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC pada Senin (20/7), Biden mengaku belum siap jika harus berkomitmen dengan satu nama. Namun ia mengatakan, sudah melakukan proses skrining selama enam pekan untuk calon pasangannya.

"Saya tidak berkomitmen untuk menyebutkan nama selain orang yang saya sebutkan, dan di antara mereka ada empat perempuan berkulit hitam," ungkap Biden seperti dikutip Anadolu Agency pada Selasa (21/7).

"Penting bagi pemerintahan saya, saya berjanji kepada Anda, akan terlihat seperti Amerika," sambungnya memberikan alasannya memilih empat kandidat perempuan berkulit hitam.

Sebelumnya, Biden memang mengatakan hanya akan mencari kandidat perempuan sebagai wakilnya.

Beberapa nama yang belakangan muncul adalah Senator Kamala Harris yang sempat berselisih dengan Biden dalam pemilihan awal Partai Demokrat. Kemudian ada Susan Rice yang merupakan penasihat keamanan nasional era Barack Obama, ketika Biden menjadi wakilnya.

Selain itu, nama Walikota Atlanta, Keisha Lance Bottom juga disebut-sebut memiliki dialog rutin dengan Biden untuk membahas persoalan ras. Ia juga salah satu orang pertama yang memberikan dukungan pada Biden.

Anggota DPR dari Florida, Val Demings juga sempat dikabarkan akan mendampingi Biden. Meski belum banyak dikenal, namun Demings memiliki sepak terjang yang cukup baik di bidang penegakan hukum. Pensiunan polisi tersebut merupakan manajer pemakzulan Presiden Donald Trump pada awal tahun ini.

"Dari Wakil Presiden ke Mahkamah Agung ke posisi kabinet ke setiap posisi utama di Gedung Putih menjadi sangat penting," ujar Biden.

Pemilihan umum AS sendiri akan dilakukan pada 3 November 2020.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan ABC News dan Washington Post yang dirilis pada Minggu (19/7), Biden tampat memiliki angka dua digit di atas Trump.

Dua jajak pendapat lain yang dirilis oleh NBC News dan Wall Street Journal serta CNBC dan Change Research pada pekan lalu juga menunjukkan temuan yang serupa.

Sementara menurut jajak pendapat Universitas Quinnipiac, Biden unggul 15 poin dari Trump.

Jika Biden terpilih, ia akan menjadi Presiden AS tertua dalam sejarah, yaitu 78 tahun. Berulang kali, Biden mengungkap bahwa ia hanya akan menjadi presiden transasi, yakni hanya akan melayani satu masa jabatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA