Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jerman: Jika Ingin Berhubungan Baik Dengan Uni Eropa, Turki Harus Setop Pengeboran Di Siprus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 22 Juli 2020, 11:22 WIB
Jerman: Jika Ingin Berhubungan Baik Dengan Uni Eropa, Turki Harus Setop Pengeboran Di Siprus
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Kanselir Jerman, Angela Merkel/Net
rmol news logo Turki harus segera menghentikan operasi pengeboran di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Siprus, Mediterania Timur. Lantaran operasi semacam itu bisa menciptakan kemunduran hubungan antara Ankara dan Uni Eropa (UE).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas kepada wartawan pada Selasa (21/7). Di mana pernyataan tersebut muncul setelah ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias.

"Kami berbicara tentang Turki dan pengeboran. Posisi kami jelas mengenai pengeboran dan operasi Turki di Mediterania, hukum internasional harus dihormati," ujar Maas seperti dikutip Sputnik.

"Kemajuan dalam hubungan UE dengan Turki akan dilihat melalui prisma ini jika semua kegiatan Turki di Mediterania Timur dihentikan," sambungnya.

Maas mengungkap, selama kepresidenan Jerman di UE yang terhitung per 1 Juli 2020, blok tersebut akan membahas solusi praktis untuk mengakhiri kegiatan pengeboran Turki di Mediterania Timur.

"Kami mengharapkan Turki untuk menghentikan operasi pengeboran di dekat Siprus dan tidak memulai kegiatan baru juga. Ini adalah kondisi untuk kemajuan. Ada tingkat persatuan yang besar di UE tentang masalah ini," terang Maas.

Sejak 1974, Siprus telah terpecah antara komunitas Yunani dan Turki. Operasi pengeboran Turki di Mediterania Timur menjadi titik pertikaian antara Ankara dan Nikosia. Otoritas Yunani dan Siprus menganggap Turki telah melanggar kedaulatan mereka.

Sementara itu, Turki mendukung gerakan kemerdekaan Siprus Turki yang berada di utara pulau tersebut. Sembari melakukan pengeboran di wilayah yang diyakini kaya akan cadangan hidrokarbon.

Alhasil, aksi Turki tersebut juga memicu konflik di Eropa, mengingat Republik Siprus telah diakui secara internasional.

UE telah berulang kali mengutuk tindakan tersebut. Namun, Turki mengatakan tidak akan menghentikan eksplorasi dan pengeboran di lepas pantai Siprus. UE telah memberlakukan sanksi pribadi terhadap individu dan perusahaan yang terlibat dalam pengeboran, yang meliputi pembekuan aset dan larangan bepergian ke negara-negara anggota UE. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA