Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Amerika Dan Inggris Kini Giliran Prancis Bakal Singkirkan Huawei

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 23 Juli 2020, 09:08 WIB
Setelah Amerika Dan Inggris Kini Giliran Prancis Bakal Singkirkan Huawei
Ilustrasi/Net
rmol news logo Menyusul AS dan Inggris, Prancis akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengizinkan peralatan 5G Huawei digunakan di negara mereka.

Sebuah sumber menyebutkan, pemerintah telah mengatakan kepada operator telekomunikasi yang berencana untuk membeli peralatan 5G Huawei bahwa mereka tidak akan dapat memperbarui lisensi untuk peralatan begitu masanya berakhir, yang secara efektif menghapuskan perusahaan China itu keluar dari jaringan seluler.

Seperti negara-negara lainnya di Eropa, Prancis meletakkan pasar ponsel 5G generasi berikutnya di tengah badai geopolitik yang berkembang antara dua negara adidaya.

Amerika Serikat telah sesumbar bahwa peralatan perusahaan Huawei dapat digunakan oleh pemerintah China untuk spionase dan telah mendesak sekutunya untuk melarangnya. Tudingan itu telah dibantah oleh Huawei dan Beijing.

Badan keamanan siber Prancis ANSSI mengatakan bulan ini akan mengizinkan operator untuk menggunakan peralatan termasuk Huawei, di bawah lisensi tiga hingga delapan tahun. Tapi badan itu mendesak perusahaan telekomunikasi agar tidak menggunakan peralatan perusahaan milik China itu, dikutip dari Reuters, Kamis (23/7).

Sumber mengatakan ANSSI telah memberi tahu sebagian besar keputusan lisensi kepada para operator. Mereka mengatakan sebagian besar otorisasi untuk peralatan Huawei adalah tiga atau lima tahun, sementara sebagian besar untuk peralatan yang berasal dari Ericsson atau Nokia menerima lisensi selama delapan tahun.

Operator Perancis mungkin masih bisa mendapatkan otorisasi delapan tahun untuk peralatan Huawei dalam beberapa kasus, dan belum bisa memutuskan untuk menggunakan peralatannya untuk periode waktu itu, kata sumber tersebut. Tapi tetap saja pada akhirnya mereka harus membongkarnya juga.

Salah satu sumber mengatakan akan sulit bagi operator telekomunikasi untuk mengambil risiko berinvestasi dalam peralatan Huawei, mengingat teknologi seluler baru seperti 5G membutuhkan setidaknya delapan tahun untuk menghasilkan pengembalian investasi.

"Memberikan tiga tahun sama dengan penolakan secara halus," ungkap sumber itu.

Larangan itu tentu saja akan sangat menyusahkan Bouygues Telecom dan Altice Europe's SFR, dua operator telekomunikasi Prancis yang sudah menggunakan peralatan Huawei dalam jaringan seluler mereka saat ini.

Otorisasi baru untuk peralatan jaringan 5G terkait dengan peralatan 4G yang ada, artinya jika seorang operator memilih pemasok berbeda untuk 5G, itu juga harus mengganti infrastruktur 4G yang ada.

Perusahaan operator sendiri telah mengatakan kemungkinan mereka akan dipaksa untuk mengganti jaringan, dan biayanya tentu saja sangat besar. Hal itu telah mendorong perusahaan operator untuk meminta kompensasi dari negara.

Bouygues dan Altice menolak mengomentari apakah mereka telah mengajukan lisensi Huawei atau keputusan lisensi apa pun, atau apakah mereka telah mengadakan percakapan informal dengan ANSSI. Mereka juga menolak berkomentar apakah mereka akan membatalkan rencana pembelian untuk peralatan Huawei.

Dua operator utama Prancis lainnya, leader Orange dan Iliad, mengandalkan Nokia, Ericsson atau keduanya untuk jaringan seluler mereka.

Sebelumnya pemerintah Inggris telah memutuskan untuk membersihkan Huawei dari jaringan 5G mereka pada 2027 mendatang. Meskipun kelompok-kelompok telekomunikasi besar sangat bergantung pada teknologi perusahaan asal China itu.

"Posisi Prancis mirip dengan Inggris, tetapi komunikasi pemerintah berbeda. Huawei tidak bisa berbuat banyak tentang itu," kata sebuah sumber. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA