Pengumuman itu muncul setelah gerilyawan yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam merilis video online yang dimaksudkan untuk menunjukkan eksekusi lima pria Nigeria yang diculik.
"Dengan kesedihan mendalam kami mengkonfirmasi pembunuhan Ishaku Yakubu, anggota staf Action Against Hunger (ACF) dari Monguno, dan empat pekerja bantuan lainnya," kata kelompok bantuan yang bermarkas di Perancis itu, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (22/7).
Para pekerja kemanusiaan itu disandera oleh kelompok bersenjata di Negara Bagian Borno, timur laut Nigeria pada 8 Juni lalu.
"Pembunuhan yang tidak dapat dibenarkan ini mencerminkan kesulitan besar yang dihadapi oleh para pelaku kemanusiaan yang independen dan tidak memihak, dan kekerasan yang kami hadapi setiap hari untuk memenuhi misi kami," kata ACF.
Kelompok bantuan Komite Penyelamatan Internasional (IRC) mengkonfirmasi bahwa salah satu karyawannya juga termasuk di antara mereka yang tewas.
"IRC mengutuk keras eksekusi mati kolega kami, Luka Filibus, dan sesama tawanan kemanusiaan," katanya.
"Kami mengutuk perlakuan biadab ini dan menuntut agar jasadnya segera dikembalikan ke keluarganya."
Pekerja kemanusiaan telah berulang kali menjadi sasaran kelompok-kelompok jihad yang melakukan pemberontakan selama satu dekade di timur laut Nigeria.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyatakan simpatinya untuk keluarga dari lima pekerja bantuan dan berjanji para jihadis akan dimusnahkan sepenuhnya.
"Badan-badan keamanan di negara bagian akan bekerja sama dengan organisasi mereka untuk menerapkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa tidak ada lagi penculikan staf seperti itu," kata sebuah pernyataan dari kepresidenan.
Konflik yang telah terjadi selama lebih kurang 10 tahun di timur laut Nigeria itu telah menewaskan sekitar 36 ribu orang dan mengungsi sekitar dua juta penduduk dari tempat tinggal mereka.
Tahun lalu pejuang dari faksi Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) juga menculik sekelompok enam pekerja kemanusiaan termasuk seorang karyawan perempuan ACF di wilayah tersebut.
Lima sandera itu kemudian dieksekusi dan para pekerja ACF tetap di dalam tahanan.
ISWAP terpecah dari kelompok jihadis Boko Haram pada tahun 2016 dan bersumpah setia kepada pemimpin ISIS saat itu, Abu Bakar al-Baghdadi.
Kelompok-kelompok bantuan memberikan sumbangan yang vital bagi sekitar 7,9 juta orang yang menurut PBB membutuhkan bantuan mendesak di kawasan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.