Kapten Bill Urban, juru bicara senior Komando Pusat AS, menegaskan insiden itu bukan sebagai upaya penyerangan. Ia menegaskan F-15 melakukan inspeksi visual standar dengan tetap menjaga jarak aman sekitar 1.000 meter (3.280 kaki) dari pesawat Mahan Air.
“Inspeksi visual terjadi untuk memastikan keselamatan personel koalisi di garnisun At Tanf. Begitu pilot F-15 mengidentifikasi pesawat itu sebagai pesawat penumpang Mahan Air, F-15 dengan aman membuka jarak dari pesawat," kata Urban.
Dia tetap ngotot mengatakan intersep dilakukan sesuai dengan standar internasional. Bukan penerangan.
Pesawat pada ketinggian itu harus menjaga jarak setidaknya 600 meter (2.000 kaki) untuk memastikan mereka tidak saling menabrak, meskipun pesawat yang melakukan perjalanan yang berdekatan dapat menghadapi turbulensi bangun.
Data dari penerbangan yang dicatat oleh situs web FlightRadar24.com menunjukkan pesawat itu naik dari 34.000 kaki menjadi 34.600 kaki di bawah dua menit sekitar waktu kejadian, kemudian turun kembali ke 34.000 kaki dalam satu menit setelahnya.
Karena insiden itu, beberapa penumpang terluka setelah pilot Mahan Air mengubah ketinggian secara mendadak di atas wilayah udara Suriah untuk menghindari tabrakan dengan jet tempur AS yang terjadi pada Kamis (23/7) waktu setempat.
Pesawat milik maskapai Mahan Air itu sedang melakukan perjalanan dari Teheran ke Beirut ketika pilot melakukan manuver keselamatan. Kementerian Luar Negeri Iran akan segera meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Kantor Berita Iran IRIB, mengutip pernyataan seorang penumpang yang menjelaskan bagaimana kepalanya menghantam atap pesawat selama perubahan ketinggian dalam sebuah video yang direkam oleh penumpang lainnya. Terlihat darah mengucur dari pelipisnya. Sejauh ini kondisinya tetap stabil walau ia sakit dan pusing.
Selain itu, nampak penumpang lanjut usia tergeletak di lantai dan belum siuman hingga beberapa saat. Diperkirakan hentakan pesawat membuatnya terjungkal dari kursinya dan membuatnya tidak sadarkan diri di antai. Sementara penumpang lain mempelihatkan lengannya yang terluka.
Pada bagian lain di pesawat, terlihat tumpukan pelampung dan masker berserakan. Kondisi di dalam pesawat terlihat kacau.
Kepala bandara Beirut mengatakan pesawat berhasil mendarat, dan beberapa penumpang nampak terluka saat mereka turun dari pesawat.
“Semua penumpang meninggalkan pesawat, beberapa dengan luka ringan,†katanya, dikutip dari
AFP, Jumat (24/7).
Pesawat tiba kembali di Teheran pada Jumat dini hari (24/7) waktu setempat.
Dalam situs resmi web Kemenlu Iran, Jurubir Abbas Mousavi mengomentari insiden ini dan akan mengambil tindakan hukum dan politik yang diperlukan.
Ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington sejak 2018 yang dimulai ketika Presiden AS Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dan menerapkan kembali sanksi yang telah menghancurkan ekonomi Iran.
Israel dan Amerika Serikat telah lama menuduh Mahan Air mengangkut senjata untuk gerilyawan yang terkait Iran di Suriah dan di tempat lain.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Mahan Air pada tahun 2011 dengan mengatakan maskapai itu memberikan dukungan finansial dan lainnya kepada Pengawal Revolusi elit Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: