Vehbija Secerovic seorang muazin Masjid Gazi Husrev-Beg yang bersejarah di ibukota Bosnia Sarajevo, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas keputusan tersebut.
Seorang Muslim di Brussel, Suleyman Murtaza, mengatakan bahwa membuka Aya Sofya untuk beribadah adalah perkembangan yang sangat penting bagi dunia Muslim.
“Saya melihat Erdogan berdoa di sana. Saya juga menontonnya langsung. Itu luar biasa," katanya, seperti dikutip dari
AA, Jumat (24/7).
Muslim lain dari Belgia bernama Dema Habib juga memuji langkah ini.
"Saya belum melihat masjid Aya Sofya, tetapi saya ingin melihatnya," tambah Habib.
Di Stockholm, Karwan Mohammed Abubakir yang berasal dari Irak mengatakan: "Saya sangat senang bahwa Aya Sofya dibuka sebagai masjid lagi. Alhamdulillah, sudah dibuka dengan sholat Jum'at, kami sangat senang."
"Kami berterima kasih kepada mereka yang berkontribusi mengubah Hagia Sophia menjadi masjid," kata Ahmed Eltantavi, seorang Muslim Swedia.
Sekitar 350 ribu orang mengambil bagian dalam shalat Jumat perdana di masjid bersejarah di Istanbul itu.
Kerumunan orang ada di pos-pos pemeriksaan yang mengelilingi jantung bersejarah Istanbul, tempat ribuan polisi menjaga keamanan. Saat memasuki area aman para jamaah yang memakai masker duduk di atas sajadah di Alun-Alun Sultanahmet.
Sebelum shalat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membacakan Al-Quran di dalam masjid, ia membaca ayat-ayat dari Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Baqarah.
Pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk penggunaannya sebagai masjid.
Selain berfungsi sebagai masjis, Aya Sofya juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki baik bagi pengunjung domestik maupun asing.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: