Setelah memimpin sholat Jum'at, Ali ErbaÅŸ pun mengatakan kepada wartawan mengenai pedang yang ia bawa.
"Khutbah telah disampaikan dengan pedang, tanpa gangguan, selama 481 tahun. Jika Allah mengizinkan, kami akan melanjutkan tradisi ini mulai sekarang," katanya, seperti dikutip dari
Daily Sabah.
Pedang yang dipegang selama khutbah Jumat memiliki filosofi sebagai simbol penaklukan.
"Ini adalah tradisi di masjid-masjid yang merupakan simbol penaklukan," jelas ErbaÅŸ.
Menurut Erbas, Masjid Aya Sofya adalah salah satu simbol penaklukan tersebut.
Konstantinopel atau Istanbul dapat ditaklukan oleh Sultan Mehmed II atau populer disebut Sultan Muhammad al-Fatih pada 1453, saat dikuasai oleh Kerajaan Romawi Timur.
Ketika masih dikuasai Romawi, Aya Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun. Lalu bangunan tersebut menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 atau hampir 500 tahun, sebelum diubah oleh Mustafa Kemal menjadi museum. Setelah 86 tahun, Aya Sodan 'dibebaskan' oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Erbas berharap akan banyak jamaah yang datang ke Aya Sofya, selain beribadah juga menuntut ilmu.
"Saya berharap banyak orang berdoa di masjid ini... belajar agama mereka di sini. Kami akan mencoba mengembalikan Madrasah Aya Sofya agar berfungsi seperti yang terjadi selama tahun-tahun yang luar biasa dengan pelajaran Alwuran di setiap sudut masjid," kata Erbas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.