Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wabah Pes Muncul Lagi, Mongolia Karantina Satu Kabupaten

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 26 Juli 2020, 15:09 WIB
Wabah Pes Muncul Lagi, Mongolia Karantina Satu Kabupaten
Mongolia karantina satu kabupaten setelah muncul satu kasus Wabah Pes/net
rmol news logo Wabah Pes masih terus menggentayangi warga Mongolia di tengah kekhawatiran akibat pandemik Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dilaporkan Xinhua pada Minggu (26/7), muncul satu kasus Pes. Ia adalah warga Kabupaten Uliastai, Provinsi Zavkhan, berusia 39 tahun.

Ia dilaporkan mengalami demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot setelah memakan daging marmut dengan keluarganya pada pekan lalu. Saat ini ia diisolasi di rumah sakit setempat.

Saat ini, setidaknya ada sembilan orang yang melakukan kontak dengan pasien tersebut dan diisolasi di rumah masing-masing. Sementara Kabupaten Uliastai langsung dikarantina.

Sebelumnya, beberapa ternak didiagnosis menderita penyakit pes di Wilayah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok. Dua kasus penyakit ini dikonfirmasi di Mongolia Barat.

Pada awal bulan, seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun meninggal dunia di Provinsi Govi-Altai karena Wabah Pes. Tiga hari sebelum meninggal, bocah tersebut diketahui memakan daging marmut dengan teman-temannya.

Dua saudara bocah tersebut, laki-laki berusia 27 tahun dan 17 tahun, yang tinggal di Provinsi Khovd, juga terinfeksi Wabah Pes,

Wabah Pes merupakan penyakit yang disebarkan oleh kutu yang hidup pada tikus liar dan dapat membunuh orang dewasa dalam 24 jam jika tidak diobati dengan cepat. Pada abad ke-14, wabah tersebut menewaskan hingga 200 juta orang.

Kementerian Kesehatan Mongolia mengakui, daerah pegunungan Altai di China dan Rusia, serta Mongolia berisiko tinggi Wabah Pes.
Sementara itu, perhitungan Worldometers menunjukkan, Mongolia sudah melaporkan 288 kasus Covid-19 dengan nol kematian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA