Tudingan itu dilemparkan Aginsky dalam sebuah wawancara dengan outlet Israel, Israel Hayom. Ia mengutip ketegangan yang terjadi di perbatasan Israel-Lebanon,di mana baru-baru ini Israel baru-baru menjalankan latihan militer yang luas.
“Tantangan yang kita hadapi ada dua, dari laut dan dari bawah laut. Di atas air, kami tahu bagaimana menghadapi skenario apa pun, termasuk beberapa skenario yang sangat rumit," ungkapnya, seperti dikutip dari
Memo, Minggu (26/7).
Mengutip
Pars Today Aginsky terus berspekulasi bahwa Hizbullah dapat melancarkan serangan bawah laut. Aginsky juga menekankan pentingnya melindungi kepentingan laut Israel seperti eksplorasi gas.
"Hizbullah sedang mengembangkan kemampuan pertahanannya sehingga jika terjadi perang, mereka akan menyerang anjungan minyak lepas pantai di laut," ujarnya.
Aginsky mengatakan "Militer Israel telah belajar dari serangan rudal Hizbullah terhadap korvet INS Hanit pada 14 Juli 2006, selama perang 33 hari dan bahaya serangan ini masih ada."
Israel telah melakukan pengeboran minyak di dekat perairan yang disengketakan. Presiden Lebanon Michael Aoun menilai bahwa kegiatan itu telahmenimbulkan kekhawatiran bahwa konflik bersenjata dapat meletus karena gerakan maritim Israel yang kontroversial.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.